Krisis keteladanan menjadi isu utama yang mencuat pada Fokus Group Discusion (FGD) road map Syariat Islam Kota Banda Aceh, yang digelar oleh Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh di Aula BKPP kota Banda Aceh, Senin (17/10).
Para peserta yang berasal dari MPU Kota Banda Aceh, MPD, Guru, dan tokoh masyarakat itu menilai krisis keteladanan terjadi baik di sekolah maupun keluarga, dimana orang tua sudah tidak menjadi teladan bagi anak dan guru sudah tidak menjadi teladan bagi murid.
Kepala Dinas Syariat Islam kota Banda Aceh Mairul Hazami menyebutkan, masukan dari berbagai pihak itu nantinya akan dirumuskan kembali oleh tim perumus road map syariat Islam di kota Banda Aceh, yang selanjutnya akan diterbitkan dalam bentuk peraturan walikota (Perwal).
Menurutnya, pihak-pihak yang diundang berasal dari berbagai kalangan yang memiliki harapan besar terhadap penegakan syariat Islam secara kaffah di Banda Aceh. “Nanti tim perumus akan merumuskan bagaimana road map syariat di kota Banda Aceh, dan untuk berkekuatan akan dijadikan satu qanun, mungkin tahap awal akan dikuatkan dalam bentuk perwal,”ujarnya.
Sementara itu Kabid Dakwah Dinas Syariat Islam Ridwan Ibrahim mengatakan, ada beberapa hal yang difokuskan pada FGD tersebut, antara lain sektor pendidikan dan pranata sosial.
Kegiatan digelar selama empat hari mulai 17 sampai 20 Oktober 2016 dengan peserta yang berbeda.
Salah seorang peserta dari kalangan akademisi, Husna Amin menyebutkan, yang paling penting dalam penegakan syariat Islam adalah memberikan keteladanan dan keteladanan paling utama adalah dari orang tua.
Sementara itu ketua MPU Kota Banda Aceh A karim Syeh meminta Pemerintah Kota Banda Aceh mempelopori libur sekolah pada hari Jum’at, hal itu juga menjawab permintaan tokoh masyarakat dan pengurus masjid yang meminta agar ada penyesuaian waktu belajar pada hari Jum’at jika memang pemerintah tidak memungkinkan untuk menetapkan hari Jum’at sebagai hari libur.