Kota Lhokseumawe mengalami inflasi tertinggi dari seluruh kota pemantau inflasi di Indonesia pada bulan Desember 2010 dengan inflasi sebesar 2,97 persen, sementara itu kota pemantau inflasi lainnya di Aceh yaitu kota Banda Aceh mengalami inflasi sebesar 1,18 persen. Sementara itu secara keseluruhan Aceh mengalami inflasi sebesar 2,04 persen dan secara nasional terjadi inflasi sebesar 0,92 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh, Syech Suhaimi mengatakan inflasi yang terjadi di kota Lhokseumawe dan Kota Banda Aceh umumnya disebabkan oleh kenaikan pada kelompok bahan makanan, beberapa komoditas yang mengambil andil tinggi terhadap tejadinya inflasi Desember 2010 antara lain cabe merah dan beras.
“Inflasi yang terjadi di Kota Banda Aceh secara umum disebabkan oleh kenaikan pada harga kelompok bahan makanan,” katanya.
Suhaimi menambahkan ada beberapa komoditas yang juga mengalami penurunan harga pada bulan Desember 2010, diantaranya ikan tongkol dan daging sapi. Menurutnya dari 85 jenis barang dan jasa yang mengalami perubahan harga pada bulan Desember 2010, 57 jenis menunjukkan adanya kenaikan dan 28 jenis yang mengalami penurunan.
Dari 16 kota pemantau inflasi di Sumatera, semua kota mengalami inflasi, inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe dan terendah di Kota Tanjung Pinang, sementara itu dari 66 kota diseluruh Indonesia yang dipantau harganya, 65 kota mengalami inflasi dan hanya satu kota yang mengalami deflasi, inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe dan yang mengalami deflasi hanya Kota Sorong. (im)