Baitul Mal Aceh (BMA) menargetkan pendapatan zakat Mal tahun 2016 sebesar Rp. 30 Milyar. Angka tersebut belum termasuk infak dan shadaqah.
Hal demikian diungkapkan Kepala Baitul Mal Aceh Armiadi Musa pada kegiatan refleksi Hari Zakat Nasional ke-3, di Kantor Baitul Mal setempat, Rabu (13/06). Kegiatan dirangkai dengan halal bihalal dalam rangka hari raya Idul Fitri 1437 Hijriyah.
Armiadi mengatakan jika digabungkan dengan infak dan shadaqah, total target pihaknya tahun ini sebesar Rp. 55 Milyar.
Menurutnya, penyaluran zakat tahun ini masih difokuskan pada program-program berkesinambungan yang terus dievaluasi dan dipertahankan pihaknya seperti beasiswa.
Puncak peringatan hari zakat nasional, 27 Ramadhan 1437 Hijriyah di Pendopo gubernur Aceh, Baitul Mal Aceh diakuinya telah menyalurkan beasiswa sebesar 15,7 milyar kepada 5.330 mustahik.
“Banyak kendala dalam mencapai realisasi, diantaranya pemahaman dan kesadaran membayar zakat. Kemudian data yang kita peroleh di provinsi dan kabupaten/kota ini belum masuk yang dari desa,”ujarnya.
Armiadi menyebutkan untuk memaksimalkan pengumpulan zakat pihaknya mengajak masyarakat untuk menyalurkan zakatnya melalui Baitul Mal, tidak hanya kepada Baitul Mal Aceh maupun baitul mal kabupaten/kota, akan tetapi juga kepada Baitul Mal yang ada disetiap gampong.
Menurutnya data realisasi zakat mal belum termasuk penerimaan zakat mal dari gampong-gampong. Pihaknya, diakui Armiadi, sedang mengupayakan agar setiap gampong juga turut melaporkan penerimaan zakat ke Baitul Mal provinsi. Jika hal itu dilaporkan, Armiadi meyakini realisasi zakat mal Aceh sudah mencapai 50 persen dari potensi yang ada, yaitu sebesar 1,4 Triliun.