Keputusan Pemerintah Aceh untuk melakukan konversi Bank Aceh menjadi bank syariah dinilai sudah tepat. Ini dilandasi pesatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara yang penduduknya sebagian besar muslim, sertya bank-bank asing internasional pun sudah mulai menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam produk-produk keuangan yang mereka tawarkan.
Pembahasan dan penilaian tersebut berlangsung dalam Seminar Perbankan Syariah yang digelar di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Kamis (23/6), dibuka Gubernur Aceh H Zaini Abdullah.
Seminar menghadirkan beberapa pemateri antara lain Kepala Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh Ahmad Wijaya Putra, Direktur Syariah dan SDM Bank Aceh Haizir Sulaiman, Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Aceh Azhari, Sabri Abdul Majid, Adnan Ganto dan Waled Marhaban.
Gubernur menjelaskan, sistem ekonomi Islam memiliki keunggulan dan mampu bertahan di tengah gempuran sistem kapitalisme.
“Hampir dua dekade silam, hanya institusi keuangan syariah yang mampu survive (bertahan) dari krisis moneter yang melanda Asia Tenggara,” katanya.
Karena itu, Pemerintah Aceh memandang strategis dan perlu dilakukan konversi terhadap Bank Aceh sebagai bank daerah, menjadi bank yang sepenuhnya menerapkan sistem ekonomi syariah.
Gubernur berharap dengan sistem perbankan yang Islami, Aceh semakin sejahtera, dan secara perlahan dapat meninggalkan sistem ekonomi ribawi dengan mengoptimalkan dan memberdayakan institusi keuangan syariah, mengoptimalkan institusi baitul mal, meningkatkan pemberdayaan waqaf dan ZIS, serta lain sebagainya.
Sementara itu Kepala Perwakilan OJK Aceh Ahmad Wijaya Putra menyampaikan, keputusan Pemerintah Aceh untuk melakukan konversi Bank Aceh dari sistem konvensional menjadi sistem yang syariah sudah sangat tepat dikarenakan Bank Aceh hanya perlu mengurus satu izin proses konversi.
“Konversi Bank Aceh menjadi bank syariah akan menjadi pilot project atau contoh kepada daerah lain di Indonesia,” kata Ahmad Wijaya.
Namun demikian, sambungnya, kesiapan dari segi operasional seperti sumber daya manusia dan IT juga menjadi hal yang sangat penting untuk menunjang semua itu.
Direktur Syariah dan SDM Bank Aceh Haizir Sulaiman juga menyampaikan, saat ini sudah ada beberapa daerah di Indonesia yang melirik ke Aceh dalam hal konversi bank konvesional menjadi syariah. Untuk itu kesuksesan konversi Bank Aceh nantinya dapat menjadi rujukan bagi bank-bank lain di Indonesia.
Sedangkan Waled Marhaban juga menyampaikan, konversi Bank Aceh menjadi syariah akan menjauhkan masyarakat dari transaksi yang ribawi. Hal ini menururnya sangat penting karena penerapan syariat Islam di Aceh harus menyentuh segala aspek kehidupan masyarakat termasuk dalam hal perekonomian. (Medanbisnis)