Pada bulan Mei 2016 kota Banda Aceh mengalami inflasi sebesar 0,73 persen. Hal itu disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok bahan makanan yang mencapai 2,17 persen, diikuti sandang sebesar 1,07 persen.
Hal demikian disampaikan Plh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Azhar M Yatim pada konferensi pers laporan inflasi bulan Mei 2016 di kantor BPS setempat, Rabu (01/06).
Azhar mengatakan beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan Mei 2016 antara lain apel, cumi-cumi, daging ayam ras, jeruk dan rokok kretek.
Namun kata Azhar, sejumlah harga kebutuhan juga mengalami penurunan harga seperti udang basah, tongkol, bawang merah dan tomat.
”Ada beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga penyebab inflasi seperti Apel dan cumi-cumi,”ujarnya.
Azhar menambahkan kota pemantau inflasi lain di provinsi Aceh masing-masing kota Lhokseumawe dan kota Meulaboh masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,25 persen dan 0,39 persen, sehingga secara agregat Aceh mengalami inflasi sebesar 0,54 persen pada Mei 2016.
Azhar mengatakan dari 23 kota di pulau Sumatera yang dipantau harganya, sebanyak 16 kota mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Sementara itu kata Azhar, dari 82 kota yang dipantau harga diseluruh Indonesia sebanyak 67 kota mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi.