Berdasarkan hasil keputusan Rapat Kongres Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) ke-3 di ‎Kota Baubau pada Mei 2015 lalu, Kota Banda Aceh ditetapkan sebagai tuan r‎umah pelaksanaan Rakernas JKPI ke-5. ‎
Dalam kongres tersebut, Walikota Banda Aceh Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE juga terpilih sebagai salah-satu Ketua Presidium Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) periode 2015-2018 bersama Wali Kota Baubau dan Bupati Gianyar.
Pelaksanaan Rakernas JKPI ke-5 di Kota Banda Aceh akan dilaksanakan pada Sabtu (7/5/2016) hingga Kamis (12/5/2016). Adapun tema yang diangkat “Kuta Radja; Menuju Kota Pusaka Warisan Dunia”.
Kabag Humas Setdako Banda Aceh Wirzaini Usman, menyatakan, untuk menyemarakkan event yang akan dihadiri oleh delegasi dari 49 kabupaten/kota anggota JKPI, Pemko Banda Aceh akan menyelenggarakan beragam kegiatan seperti pameran dan pentas seni peserta JKPI, seminar internasional, festival kopi dan kuliner.
Seminar internasional, kata Wirzaini, akan digelar di Gedung AAC Dayan Dawood pada 10 Mei dengan keynote speaker Menteri PU dan Perumahan Rakyat M Basoeki Hadimoeljono. “Pada kesempatan itu juga akan dipaparkan best practice empat sister city Banda Aceh yakni Istanbul, Vukovar, Apeldoorn, dan Higashimatsushima, oleh wali kota masing-masing. Undangan untuk mereka telah kita kirim sebulan yang lalu, dan sebagian sudah mengkonfirmasi kehadirannya.”ujarnya.
“Sementara Rakernas JKPI akan kita gelar siang harinya di Museum Aceh. Malamnya juga akan diadakan Pentas Seni JKPI dan Festival Kopi dan Kuliner di Lapangan Blang Padang yang rencananya akan dibuka langsung oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya,” kata Wirzaini, Minggu (1/5/2016).
Mengingat begitu banyaknya tamu yang akan berkunjung ke Banda Aceh dalam rangka hajatan JKPI tersebut, pihaknya mengimbau masyarakat khususnya para pelaku usaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik. “Ini tentu menjadi peluang berharga bagi para pelaku usaha di semua sektor. Berikan pelayanan terbaik dan harga yang wajar tentunya sehingga tamu kita merasa nyaman selama berada Banda Aceh,” pungkasnya.
Seperti diketahui, JKPI merupakan sebuah jaringan antar kota di Indonesia. Saat ini, JKPI beranggotakan 57 kota di Indonesia.‎ Jaringan ini didirikan dengan tujuan menjaga kelestarian benda cagar budaya (BCB) peninggalan sejarah di Indonesia.