Pawai karnaval dan zikir bersama mewarnai penyambutan tahun baru hijriyah 1432 H di Kota Banda Aceh. Karnaval diikuti oleh seribuan siswa –sisiwi dari TK, SD/Sederajat, SMP/sederajat, SMA/sederajat dan santri dari taman pendidikan Al-Quran se Kota Banda Aceh, mengambil rute dari lapangan Blang Padang kemudian melewati Simpang Surabaya, Jambo Tape, Simpang Lima dan finish dihalaman Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
Setiap regu peserta menampilkan macam – macam kreatifitasnya, seperti drum band, qasidah dan pakaian – pakain adat dan setiap regu diberikan dana partisipasi sebesar Rp. 500.000.
Walikota Banda Aceh, Mawardi Nurdin saat melepas peserta di lapangan Blang Padang mengatakan perayaan tahun baru Hijriyah perlu ditanamkan pada generasi Aceh, sehingga mereka tidak melewatkan hari – hari besar Islam begitu saja, apalagi di Aceh yang menerapkan syariat Islam.
“Kita harapkan generasi muda ke depan kita ini, kita didik dia, kita perkenalkan dia tahun Hijriyah seperti ini, ini kan dalam rangka agar generasi kita ke depan lebih baik dari sekarang, karena kalau dia sudah besar sudah sulit untuk kita ajarkan,” katanya.
Sementara itu sejumlah peserta sempat kecewa dengan ketidaksiapan panitia pelaksana karnaval, sehingga pawai sempat amburadul, hal itu seperti diungkapkan oleh salah seorang guru TPA Taqwa Seutui, Saudi, menurutnya rute bagi anak TPA awalnya tidak sama dengan anak SMP maupun SMA, namun akhirnya disamakan, padahal regu anak – anak TPA hanya diikuti oleh anak – anak kecil.
Sementara itu selepas zuhur bertempat di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh juga digelar zikir bersama yang diikuti siswa – siswi SMA se kota Banda Aceh, sementara malam harinya juga diselenggarakan konser Opick di Taman Sari kota Banda Aceh. (im)