Dalam kunjungan ke Aceh kali ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh masyarakat untuk melawan pemalakan liar terhadap hutan serta mencegah pembakaran hutan yang marak dilakukan. Untuk itu ia mengingatkan kepada pemimpin Aceh untuk tidak lalai terhadap lingkungan, karena kalau pemimpin lalai berarti ia telah menyiapkan bom waktu bagi anak cucunya di masa depan dengan mewariskan bencana banjir, tanah longsor, dan bencana lainnya.
SBY mengatakan jika hutan tidak dijaga dan dilestarikan maka masyarakat juga yang akan meresakan akibatnya, untuk itu ia mengajak seluruh masyarakat dan pemerintah provinsi untuk mendukung pogram pemerintah, gerakan menanam satu milyar pohon di seluruh Indonesia, menurutnya pada tahu lalu Aceh mendapatkan jatah 1 juta pohon dari pemerintah dan pada tahun ini Aceh mendapatkan jatah 120 ribu pohon trembesi.
”Pemimpin tidak boleh lalai terhadap lingkungan, karena kalau pemimpin lalai berarti ia telah menyiapkan bom waktu di masa depan dengan mewariskan bencana banjir, tanah longsor, dan bencana lainnya, tetapi ia mencinti lingkungan, peduli dan member contoh yang baik maka bencana yang ditimbulkan oleh ulah manusia bisa kita cegah,” katanya.
SBY menambahkan program menanam satu milyar pohon adalah bagian dari upaya pemerintah untuk mengatasi pemanasan global serta mewariskan lingkungan yang hijau dan sejuk kepada anak cucuk di masa datang.
SBY mencontohkan, satu pohon trembesi mampu menyerap 28,5 ton gas CO2. Sehingga Kalau 125.000 pohon trambesi yang dibagikan untuk Aceh semuanya bisa hidup dan tumbuh menjadi pohon yang besar di lahan bekas tsunami maka Banda Aceh akan semakin hijau, nyaman, dan sejuk seperti halnya negara tetangga Singapura dan Kuala Lumpur. (im)