Kapolresta Banda Aceh Kombes Polisi, Armensyah Thay menyatakan pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab amukan massa terhadap Yayasan Fajar Hidayah, Blang Bintang, Aceh Besar, Sabtu malam lalu.
Akibat dari amukan massa, Yayasan Fajar Hidayah rusak parah, hampir semua kaca bangunan tersebut dipecahkan dan sebagian dari pagarnya dirobohkan. Menurutnya polisi akan melakukan pendalaman penyelidikan terkait kasus tersebut, apalagi selain adanya pengrusakan, juga diduga adanya penjarahan barang milik yayasan, untuk itu pihak akan memintai keterangan berbagai pihak, baik dari desa, kecamatan, maupun pihak Yayasan Fajar Hidayah.
“Itu kan malam jadi gak kelihatan siapa pelakunya, saya datang kesini juga sudah berantakan dan hancur dan pelakunya udah gak da lagi, tapi nanti ketika penyelidikan kita panggil kechiknya, sementara kita amankan yayasan supaya tidak ada penjarahan – penajarahan,” katanya.
Sementara itu pimpinan Yayasan Fajar Hidayah, Mirdas Eka Yora membantah isu yang beredar dimasyarakat bahwasanya di pesantren tersebut ada penyimpangan aqidah, menurutnya pada saat pelatihan guru fahmul qur’an yang merupakan pogram pemerintah Aceh para tutor menggunakan potongan bahasa arab untuk permainan, namun sebagian peserta mengira potongan tersebut adalah ayat Al – Qur’an, sehingga terjadilah awal keributan, namun isu tersebut sudah terlanjur beredar dimasyarakat sehingga malam harinya ratusan massa mendatangi yayasan dan melakukan pengerusakan.
“Kita minta maaf kepada masyarakat kalau itu memang itu memang suatu kesalahan, namun kedepan kita akan lebih hati – hati, tapi yang tadi itu bukan masyarakat gampong sekitar tapi banyak dari luar,” katanya.
Mirdas menambahkan pasca kejadian tersebut para santri mengalami trauma, menurutnya ada 200 santri dan 60 tenaga pengajar di yayasan tersebut.
Lebih lanjut Mirdas menambahkan pogram fahmul qur’an sudah berlangsung sejak tahun 2008. Pada tahun 2008, Yayasan Fajar Hidayah telah memberi pelatihan Fahmul Quran kepada 500 guru, kemudian 1.000 guru pada tahun 2009. Dan Untuk tahun 2010, ditargetkan bisa dilatih sebanyak 1.900 guru.
Sementara itu kalangan ulama minta pemerintah Aceh menutup aktivitas Yayasan Fajar Hidayah, karena sistem pengajaran dan pendidikan di lembaga tersebut dinilai tidak sesuai dengan konteks.
Ketua PWNU Aceh, Faisal Ali mengharapkan pemerintah, tokoh masyarakat serta aparat penegak hukum tidak langsung menyalahkan warga yang datang melakukan aksinya di yayasan tersebut. (im)