Achenese Australia Association (AAA) mendeklarasikan posko rakyat non partai di Banda Aceh, Rabu (24/02). Posko tersebut bertujuan untuk mencari calon gubernur Aceh dan bupati/walikota se Aceh 2012-2017 yang siap bersinergi dengan rakyat.
Ketua AAA Teuku Syekhy mengatakan kehadiran pihaknya untuk menyatukan rakyat Aceh yang terpecah belah karena berbeda partai politik, padahal menurutnya calon-calon dari partai politik tidak memihak kepada kepentingan masyarakat dan terkesan hanya menjadi gubernur bagi kelompok tertentu dan partai tertentu saja
Pihaknya bertekad pada Pilkada 2017 ini harus terjadinya revolusi di Aceh yaitu menggantikan sistem dan rezim di Aceh dengan rezim yang mampu mensejahtrakan rakyat. Ia menuding selama dua periode terakhir pasca damai Aceh, pemimpin telah gagal untuk mensejahtrakan rakyat Aceh.
“Dua periode sudah kita memimpin tapi mereka gagal mengeluarkan rakyat Aceh dari kemiskinan,”ujarnya dihadapan ratusan peserta yang hadir di haba café Banda Aceh.
Teuku Syekhy menyebutkan pemimpin Aceh sangat lalai sehingga gagal menjalankan MoU dan Undang-undang Pemerintah Aceh (UUPA), ia menuding pemimpin di Aceh saat ini hanya fokus membangun kekuatan untuk mendapatkan jabatan-jabatan di pemerintahan.
“Persatuan rakyat terpecah belah, perjuangan rakyat terhenti, rakyat hidup dibawah garis kemiskinan, sedangkan mereka hidup bergelimang dengan harta,”lanjutnya.
Pada kesempatan itu AAA juga mengeluarkan pernyataan sikap antara lain meminta Polri untuk bersikap adil dalam penegakan hukum dan pelayanan hukum bagi seluruh elemen masyarakat, khususnya pada Pilkada Aceh 2017 mendatang.
“Dan tidak memihak kepada pihak manapun dan menindak tegas siapapun yang melakukan tindakan criminal,”ujarnya.
Selanjutnya AAA juga meminta agar KIP Aceh untuk bersikap netral dan tidak memihak. Kepada pemerintah pusat pihaknya berharap agar melibatkan Kodam dalam pengamanan Pilkada Aceh serta pemantau asing dan independen.
Shekhy mengaku pihaknya juga akan membentuk dan mendeklarasikan posko rakyat non partai keseluruh kabupaten dan kota guna mempersatukan rakyat Aceh dan menmberikan pencerahan politik bagi masyarakat, sehingga rakyat cerdas dan berani mencalonkan pemimpin Aceh.
“Kita berharap kepada masyarakat untuk memberikan hak suara pada Pilkada 2017 mendatang, supaya menghasilkan pemimpin yang bisa mengangkat harkat dan martabat rakyat Aceh,”pungkasnya.