Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Yunahar Ilyas mengatakan Islam tidak mengenal istilah perayaan hari kasih sayang atau Valentine. Menurutnya, dalam ajaran Islam, kasih sayang sudah diwujudkan setiap hari.
Ia menilai, terdapat kekeliruan cara pandang pada perayaan Valentine oleh segelintir orang, terutama kalangan pemuda dan pemudi. Karena mereka, lanjut Yunahar, terkadang menginterpretasikan perayaan tersebut sebagai momentum untuk menunjukkan kasih sayang melalui hubungan fisik.
“Ada banyak yang mensurvei setelah perayaan valentine itu pasti ditemukan kondom berserakan, banyak perempuan hamil tanpa kawin. Karena mereka salah menangkap makna kasih sayang itu,” ujarnya pada Republika, Senin (8/2).
Padahal dalam Islam, makna kasih sayang tidak hanya sebatas atau sesempit hubungan fisik. “Misalnya, orang tua yang menunjukkan kasih sayangnya dengan cara membesarkan dan mendidik anaknya, orang berpunya membantu orang yang miskin, atau menunjukkan kasih sayang dengan cara bersilaturahmi,” papar Yunahar.
Karena itu, ia menyarankan agar para anak-anak muda Muslim agar tidak turut serta dan larut dalam perayaan Valentine. Sebab, istilah valentine atau perayaan hari kasih sayang memang tidak ada dalam ajaran Islam. (Rep)