PWI Aceh Terima Penghargaan Terbaik Nasional

Pengurus ‎Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Aceh bersama tujuh PWI provinsi lainnya menerima penghargaan terbaik nasional tahun 2016 dari induk organisasi, PWI Pusat.

PWI Aceh dinilai berhasil mendorong peningkatan kompetensi wartawan lewat pelatihan dan pendidikan secara intensif, sepanjang 2014-2015. Ini adalah penghargaan bidang pendidikan dan peningkatan kompetensi yang pertama diterima PWI Aceh.‎

Penghargaan berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Pusat PWI Nomor: 219-PGH/PP-PWI/II/2016, tanggal 7 Februari 2016 tentang “Penghargaan PWI 2016”.

Penyerahan penghargaan oleh Ketua Umum PWI Pusat Margiono dan diterima Ketua PWI Aceh, Tarmilin Usman berlangsung di sela-sela pelaksanaan Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) PWI dalam rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2016, ‎di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (7/2).

Selain PWI Aceh, penghargaan ini diberikan PWI Pusat kepada PWI Lampung, PWI Jawa Timur, PWI Kalimantan Selatan, PWI Banten, PWI Kalimantan Tengah, PWI Sulawesi Selatan dan PWI NTB.

Ketua Umum PWI Pusat Margiono menjelaskan, pemberian penghargaan itu didasarkan hasil penilaian dan evaluasi atas kinerja pengurus PWI di setiap provinsi di seluruh Indonesia selama tahun 2014 dan 2015.

Penilaian antara lain atas prestasi dan peran aktifnya dalam meningkatkan kompetensi wartawan melalui berbagai program PWI pusat maupun daerah, baik secara kuantitas maupun kualitas pada periode 2014-2015 sehingga pantas menjadi teladan bagi pengurus PWI yang lain.

“Peningkatan kompetensi itu secara organisatoris menjadi teladan untuk kuantitas dan kualitas wartawan di daerah selama 2014-2015,” kata Margiono, di sela-sela pembukaan Konkernas PWI 2016 di Mataram.
‎‎

Ketua PWI Aceh Tarmilin Usman bersyukur atas penghargaan ini. Menurut Tarmilin, penghargaan ini adalah kerja keras seluruh elemen pengurus di PWI Aceh dengan dukungan dari berbagai pihak. Dia juga berterima kasih kepada perusahaan pers di Aceh yang aktif mendorong kualitas wartawan lewat uji kompetensi.

“Ini hasil kerja keras kita semua. Saya berharap, di masa mendatang, wartawan Aceh semakin berkompeten dalam pemberitaan, sejak merancang hingga diterbitkan. Karena pers bertanggung jawab mendidik masyarakat lewat pemberitaan berkualitas,”‎ sebutnya.

Sepanjang periode 2010-2015, PWI Aceh meluluskan dua gelombang alumni Sekolah Jurnalisme Indonesia. Dalam periode yang sama, hampir 200 wartawan dinyatakan lulus uji kompetensi. Di awal periode kedua kepemimpinan Tarmilin sebagai ketua, PWI Aceh menargetkan seluruh anggota mendapat pengakuan kompetensi, baik di jenjang muda, madya, maupun utama.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads