Pemerintah Aceh dinilai tidak mempunyai target yang jelas untuk program pengentasan kemiskinan di provinsi Aceh, hal itu terlihat dengan terus meningkatnya angka kemiskinan dari tahun ketahun.
Hal demikian diungkapkan Ketua Fraksi Gerindra-PKS DPR Aceh Abdurrahman Ahmad menanggapi Reales angka kemiskinan provinsi Aceh oleh BPS Aceh yang menunjukkan adanya peningkatan angka kemiskinan di Aceh.
Abdurrahman mengatakan program-program pembangunan oleh pemerintah Aceh belum mampu mengurangi angka kemiskinan, untuk itu ia meminta pemerintah Aceh untuk melakukan evaluasi, guna melihat apa penyebab kemiskinan di Aceh terus bertambah sehingga mudah untuk dibenahi pada tahun 2016 ini.
Abdurrahman mengakui pembangunan Aceh saat ini belum menyentuh akar masalah, sehingga tidak mampu menurunkan angka kemiskinan, belum berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru serta belum berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
“Pemerintah harus cari akar permasalahannya, karena seharusnya angka kemiskinan itu terus berkurang dengan pembangunan ini, makanya pemerintah Aceh harus evaluasi apa ini penyebabnya?. Kalau saya melihat memang pembangunan kita selama ini tidak menyentuh akar masalah,”lanjutnya.
Oleh karena itu Abdurrahman meminta kepada pemerintah Aceh khususnya dinas-dinas yang berkaitan langsung dengan perekonomian masyarakat seperti Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan dan Dinas Kelautan dan Perikanan. Dinas-dinas ini diminta fokus sehingga tidak terkesan hanya menjalankan rutinitas semata.
Abdurrahman berharap dalam APBA 2016 yang sedang dibahas di DPR Aceh agar diperbanyak kegiatan-kegiatan yang menyentuh langsung masyarakat dan menyentuh akar permasalahan.
Sementara itu Senin (04/01) lalu Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh menyebutkan angka kemiskinan Aceh mencapai17,11 persen, atau meningkat dari angka Maret 2015 lalu yang besarannya 17,08 persen.