Baitul Mal Kota Banda Aceh melakukan survei pada sejumlah lembaga Tahfizd Al Quran di Malaysia dan Thailand. Survei tersebut dilakukan mulai tanggal 17-20 November 2015. Ada dua lembaga yang disurvei yakni, Ma’had Tahfizhul Qur’an, Yala Thailand dan Ma’had Tahfizhul Qur’an dan Ma’had Tahfizhul Qur’an ar Raudhah, Selangor Malaysia.
Kepala Baitul Mal Kota Banda Aceh, Tgk. Safwani Zainun menjelaskan, Program ini merupakan program unggulan dari Baitul Mal Kota Madani. Tujuan melakukan survei tersebut adalah untuk melihat langsung manajemen pengelolaan dan program, kurikulum yang diterapkan kepada siswa/siswi program tahfizd Al Quran.
Menurut Tgk Safwani, alasan pihak Baitul Mal memilih program tahfizd di Thailand dan Malaysia, karena beberapa beasiswa program tahfizd yang selama ini sudah berjalan, dinilai kurang efektif, disamping para siswa terbebani dengan mata pelajaran kurikuler. Sehingga tidak sesuai out put yang diharapkan.
Pada tanggal 17 November, rombongan mengujung melakukan pertemuan dengan Kepala Ma’had Tahfizhul Qur’an serta Dewan Pengurus Markas Yala serta para dewan guru,membicarakan rencana pengiriman calon santri tahfizh Qur’an bea santri Baitul Mal Kota Banda Aceh.“Alhamdulillah mereka siap mendidik anak anak Kota Banda Aceh tuk menjadi calon imam-imam hafizh,”ujar Tgk Safwani.
Pada kesempatan itu, pihakya juga membahas persyaratan dan ketentuan demi keberlangsungan program tersebut. baik yang menyangkut dengan biaya maupun teknis kegiatan.
Setelah menyelesaikan kegiatan survey di Thailand, pihaknya melanjutkan perjalanan ke Kia Lumpur Malaysia,tepatnya di Hulu Langat, Selangor utk melakukan survey di Ma’had Tahfizhul Qur’an ar Raudhah yang dirintis sejak 1992 oleh Ustaz Zaki Al hafiz, kami diterima dg hangat oleh ustaz Zaki bersama staff mereka di Ma’had Ar Raudhah.
“Kita mengabarkan maksud kunjungan ini utk program beasiswa santri Baitul Mal Kota Banda Aceh, Alhmdllh mereka sangat mendukung maksud dan tujuan survey kita ini,’ungkap dia.
Di Ma’had ini sudah ada pengalaman yg dialami oleh beberapa anak Aceh utara program Tahfizh al Qur’an pd masa pemerintahan Bupati Tarmizi Karim. Kegiatan kami disini tidak berbeda dengan apa yang dilakukan sebelumnya di Thailand.
“Target kita lima atau sepulluh tahun kedepan, setiap Masjid di Kota Banda Aceh memiliki Imam Shalat Hafizd. Mudah-mudahan dapat terlaksana sebagaimana maksud dan tujuan program tahfizh di Baitul Mal,”harapnya.