2016, Banda Aceh Gelar International Festival Coffee

Banda Aceh Coffee Festival 2015 secara resmi telah dibuka oleh Deputi Bidang Pegembangan Pemasaran, Periwisata Nusantara Kemnpar Repulik Indonesia, Hesti Reko Hastuti Jumat malam (6/11) yang berlangsung di Taman Sari, Banda Aceh. Pada kesempatan itu, Kementerian berjanji akan menyelenggarakan Banda Aceh International Festival Coffee 2016.

Pembukaan Banda Aceh Coffee Festival 2015 ditandai dengan tumbuh kopi dalam lesung (tempat tumpuk kopi) secara bersama-sama. Kemudian diiringi dengan serena kale. Setelah itu seluruh rombongan mengelilingi stand sembari mencicipi kopi yang telah dihidangkan.

Walikota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal dalam sambutannya mengutarakan, Banda Aceh merupakan pusat kota Provinsi Aceh yang memiliki 1001 warung kopi. Warung kopi itu diharapkan bisa dipelgunakan untuk pekerjaan positif.

Illiza bahkan menyebutkan, warung kopi di Banda Aceh dijadikan tempat silaturrahmi, diskusi, belajar hingga bicara tentang kancah perpolitikan. Apa lagi dalam waktu dekat gendang Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) sudah ditabuh. Tentunya akan diramaikan oleh kandidat untuk mencari dukungan di warung kopi.

Banda Aceh Coffee Festival 2015 kali ini mengangkat tema ” The Soul Of Arabica, From Aceh to The World” dengan melibatkan banyak orang dan komponen. Mulai dari pengusaha kopi, petani kopi dan pengunjung yang sekedar melihat proses pembuatan stand etnic dan taman kopi.

“Kita memang tahun ini mengangkat tema tentang kopi Arabika, meskipun tidak mengesampingkan robusta. Karena saat ini di Banda Aceh banyak sudah tumbuh warung kopi Arabika,” kata Walikota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal dalam sambutannya.

Di hadapan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata RI, Hesti Reko Hastuti, meminta agar kedepan festival kopi ini bisa dilakukan dalam skala lebih besar. Bahan Illiza meminta untuk difasilitasi agar bisa selenggarakan tingkat internasional.

“Saya berharap kedepan bisa buat lebih besar even tahunan Banda Aceh ini yang telah kita selenggarakan 5 kali. Bahkan bisa buat skala internasional,” pintanya.

Sementara itu Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata RI, Hesti Reko Hastuti saat membuka secara resmi Banda Aceh Coffee Festival 2015 mengatakan bahwa even ini juga bersamaan dilaksanakan bersama kementerian Festival Kopi dan Teh Nusantara.

Dalam sambutannya, Hesti Reko Hastuti menjanjikan akan mengupayakan tahun depan untuk diselenggarakan even ini jauh lebih besar hingga berskala internasional. Sehingga dengan semakin besar even ini akan bisa banyak yang terlibat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Tahun depan kita akan membuat Banda Aceh Internastional Festival Coffee, kita berharap nanti akan semakin bisa meningkatkan dan mendongkrak perekonomian masyarakat Aceh,” harap Hesti Reko Hastuti.

Kendati demikian, Hesti Reko Hastuti meminta dalam setiap even tingkat internasional nantinya yang harus banyak dilibatkan adalah masyarakat. Terutama pelaku sector kopi, baik petani, pengusaha maupun pengusaha warung kopi.

Selain itu, Hesti Reko Hastuti juga memberikan masukan pada Pemerintah Kota Banda Aceh dan Aceh pada umumnya agar komoditas kopi itu tidak hanya dijadikan minuman. Akan tetapi sudah harus dipikirkan untuk dijadikan sajian lainnya, baik berupa makanan maupun produksi lainnya yang bahan dasarnya adalah kopi.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads