Produksi padi Aceh tahun 2015 diperkirakan akan terealisasi sebesar 2,33 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Angka tersebut mengalami peningkatan hingga 27,90 persen bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2014 lalu yang mencapai 1,8 Juta Ton.
Hal demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Hermanto pada konferensi pers berita resmi statistik Aceh terkait dengan angka ramalan II tahun 2015 produksi padi dan palawija provinsi Aceh.
Hermanto mengatakan hingga Agustus 2015 realisasi luas panen padi Aceh sebesar 294 ribu hektar dengan perkiraan jumlah produksi mencapai 1,4 juta ton. Angka tersebut meningkat hingga 17,93 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu menurut Hermanto, angka ramalan tahun 2015 ini diperkirakan akan terealisasi luas panen padi sebesar 467 ribu hektar, dengan perkiraan produksi sebesar 2,33 juta ton. Atau meningkat hingga 27,90 persen bila dibandingkan dnegan tahun sebelumnya.
”Dari 2,5 itu adalah target pusat, bahkan pusat minta 2,7 juta ton, karena perkiraan paling bsia itu 2,4 juta ton. Nasional memaksa karena Aceh diharapkan menjadi lumbung padi nasional,”ujarnya.
Hermanto menambahkan meskipun tidak mencapai target pemerintah, namun realisasi produksi padi Aceh sudah cukup baik. Menurutnya pemerintah Pusat meminta agar produksi padai Aceh bisa mencapai 2,7 juta ton, hal itu sehubungan dengan target menjadikan Aceh sebagai lumbung padi nasional.
Menurut Hermanto target dari pemerintah itu harus bisa dilakukan secara bertahap. Karena menurutnya peluang untuk meningkatnya produksi padi Aceh sangat memungkinkan, jika melihat kondisi Aceh saat ini, jika didukung dengan parawatan yang baik serta air yang cukup, selain itu keterlibatan TNI dibidang pertanian juga berpengaruh bagi peningkatan produksi padi di Aceh,
Terkait dengan ancaman Elnino, Hermanto memastikan hingga saat ini ancaman Elnino tidak terpengaruh di Aceh. sementara untuk pembukaan lahan baru diakuinya belum terlihat secara signifikan.