Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Partai Nasional Aceh (PNA) Irwandi Yusuf mengaku hingga saat ini tidak bisa melupakan Partai Aceh, partai tempatnya bernaung sebelum memutuskan mendirikan Partai Nasional Aceh (PNA).
Hal demikian disampaikan mantan Gubernur Aceh itu saat memberikan sambutan pada Rapat Pimpinan (Rapim) PNA di Banda Aceh, Rabu (28/10). Dalam sambutannya Irwandi sempat salah menyebut nama PNA dengan sebutan partai Aceh.
Kepada peserta Rapim Irwandi menyebutkan bahwa dirinyalah salah satu pendiri Partai Aceh sekaligus pendana Partai Aceh sehingga sampai sekarang masih ada rasa keterikatan batin dengan Partai Aceh.
Irwandi mengisahkan saat didirikan Partai Aceh pada 2009 silam, ia menjadi juru kampanye didaerah-daerah yang petinggi Partai Aceh tidak berani kampanye seperti Aceh Tengah, Nagan Raya dan Aceh Tenggara.
”Karena saya pendirinya, saya pendananya, jadi bagaimanapun saya tidak bisa melupakan partai Aceh,”ujar Irwandi disambut tepuk tangan peserta Rapim.
Sementara itu terkait dengan Rapim PNA, Irwandi mengaku optimis PNA akan menjadi salah satu partai besar kedepan. Irwandi bahkan menaruh target minimal 12 kursi di DPR Aceh pada pemilu legislatif 2019 mendatang.
Sementara itu Ketua PNA Irwansyah mengatakan saat ini PNA masih kuat dan solid. Terkait adanya manuver beberapa kader Partai, Irwansyah meminta agar dibicarakan dengan partai, sehingga jika ada clon-calon yang ingin diajukan bisa diusulkan melalui mekanisme partai.