Hampir seluruh masjid di kota Banda Aceh hingga saat ini tidak memiliki website maupun akun-akun media sosial yang digunakan untuk memberikan informasi-informasi seputaran kegiatan-kegiatan masjid.
Hal tersebut berbeda sekali dengan masjid-masjid yang terdapat diluar negeri seperti di pulau Jawa, Eropa dan Amerika, selain memiliki website juga difasilitasi dengan sarana seperti Wifi.
Hal demikian disampaikan Farhan MIT pemateri dari Forsimas, pada kegiatan sosialisasi cyberisasi masjid dalam kota Banda Aceh tahun 2015 di Banda Aceh, Rabu (28/10).
Farhan mengatakan banyak kegiatan-kegiatan di masjid saat ini tidak terpublikasi, seperti kegiatan-kegiatan pengajian, fasilitas dan laporan keuangan, padahal informasi tersebut sangat dibutuhkan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Menruut Farhan, paling minimal masjid memiliki website atau Wifi, hal itu bisa untuk menarik minat bagi kalangan muda, “Terkait efek negatif, hal itu bisa diatur dan bentengi dengan aplikasi-aplikasi tertentu yang tidak sama wifi di warung-warung kopi,”lanjutnya.
Pihaknya melalui gampong.net juga akan menyediakan situs-situs positif yang lebih dominan untuk menyeimbangi situs-situs negatif di internet. Menurutnya jika solusi itu tidak diberikan maka generasi muda akan kecendrungan kepada informasi negatif.
“Minimal ada website, disitulah pusat infromasi kegiatan masjid. Kemudian wifi untuk kita gerakkan pemuda di warung kopi itu ke masjid, caranya yang kita sediakan fasilitas yang sesuai zamannnya, dan tidak perlu takut dengan efek negatif,”ujarnya.
Sementara itu Sekda Kota BandaAceh Bahagia saat membuka kegiatan sosialisasi Cyberisasi masjid di kota Banda Aceh menyebutkan kemajuan tekonologi informasi tidak perlu dicegah, namun lebih tepat apabila diarahkan dan dibina kearah yang lebih positif. Menurutnya dengan penggunaan media cyber, seluruh masjid di dunia akan mudah dilacak dengan menggunakan Hp atau Smartphone.
Bahagia mengakui kota Banda Aceh sejak beberapa tahun terakhir ini telah mempersiapkan dan meluncurkan program Banda Aceh sebagai Islamic Syber City. “Kedepan kita punya visi lebih lanjut untuk menjadikan Banda Aceh sebagai Digital Madany City,”ujarnya.