Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin meminta semua pihak agar setiap perbedaan yang muncul dikalangan umat Islam bisa disikapi dengan arif dan bijak, karena menurutnya, keberagaman bukanlah sesuatu yang harus dihindari, karena hal itu juga sebagai rahmat dari Allah Swt.
Hal demikian disampaikan Lukman Hakim Saifuddin saat menghadiri Muzakarah Ulama Aceh di kantor MPU Aceh, Senin (26/10).
Lukman mengapresiasi adanya muzakarah ulama Aceh, sebagai salah satu inisiatif untuk menyelesaikan persoalan umat. Menurutnya perbedaan yang muncul ditengah-tengah umat Islam bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti adanya perbedaan kepentingan baik oleh Individu maupun kelompok.
”Perbedaan harus disyukuri karena itu rahmat, menyikapinya dengan arif dan bijak, karena keragaman bukan harus dihindari tapi disikapi dengan baik, karena ini anugerah dan berkah dari Allah agar kita ada pilihan dan tidak boleh saling menyalahkan,”ujarnya.
Ia menyebutkan dalam sejarah Islam faktor politik dan kepentingan berperan besar dalam memecah belah kepentingan umat Islam itu sendiri.
Menurut Lukman, yang dituntut dari umat Islam bukanlah menyeragamkan semua perbedaan yang terjadi, melainkan bagaimana menghormati dan menghargai keberagaman itu sendiri, sebagaimana yang dicontohkan oleh Imam Syafii.
”Imam Syafii yang tidak hanya membenarkan pendapatnya secara mutlak, Imam Syafii, meskipun mengakui pendapatnya yang paling benar, namun tetap membuka peluang akan kebnaran pendapat lain,”lanjutnya.
Pada kesempatan itu Lukman mengingatkan ada dua kelompok ditengah-tengah masyarakat yang jika kedua kelompok itu baik maka masyarakatnya akan baik, begitu juga sebaliknya. Kedua kelompok tersebut adalah ulama dan Umara.