Wakil Walikota Banda Aceh Zainal Arifin menggelar jamuan makan malam sekaligus silaturahmi dengan para pengusaha Timur Tengah di Pendopo Wali Kota Banda Aceh, Senin (19/10/2015). Kedatangan delegasi Timteng tersebut dalam rangka mengikuti acara Indonesia Middle East Update (IMEU) 2015 untuk menjajaki peluang investasi di Aceh
Selain para pengusaha, turut serta dalam rombongan yang diketuai oleh Iwan Wijaya Mulyatno selaku Kepala Sub Direktorat Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Kemenlu RI tersebut sejumlah perwakilan KBRI di negara-negara Timteng.
Usai jamuan makan malam, para hadirin disuguhi sebuah film perjalanan Aceh dari masa ke masa. Selanjutnya para pengusaha Timteng terlihat antusias menyaksikan tarian Ratoh Jaroe yang dibawakan oleh Sanggar Rangkang Indatu. Beberapa dari mereka ikut mengabadikan tarian perpaduan harmonis antara gerak badan dan tangan tersebut dengan kamera ponsel masing-masing.
Dalam sambutannya, Keuchik Zainal -sapaan akrab Zainal Arifin, mengharapkan, kedatangan para pengusaha Timteng dapat menjadi spirit dan motivasi tersendiri bagi pihaknya untuk lebih berkonstribusi dalam pembangunan di Kota Banda Aceh, terutama dalam bidang kepariwisataan, perdagangan, investasi dan sumber daya manusia.
Kota Banda Aceh, sebutnya, ibarat magnet yang menarik banyak orang untuk menetap dan berusaha di daerah ini. “Banda Aceh juga kota yang penuh dengan sejarah, khususnya kaitannya dengan Islam, dan itu perlu dijaga identitasnya.”
“Guna mendukung hal tersebut, kami memutuskan bersama-sama warga, untuk menjadikan kota ini sebagai Model Kota Madani. Kami tak hanya melakukan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, namun juga menjaganya untuk terciptanya suasana aman dan nyaman,” katanya.
Ia menambahkan, mengingat semakin banyaknya orang yang berkunjung ke Banda Aceh, pihaknya juga telah merencanakan pembangunan suatu kawasan Central Business Madani. “Saat ini sedang kita lakukan promosi terhadap para investor yang ingin mengembangkan kawasan tersebut,” katanhya seraya mengharapkan masukan dan saran dari para pengusaha Timteng.
“Oleh karenanya, melalui kesempatan yang baik ini, dengan kedatangan para pengusaha Timteng ke kota kami ini diharapkan dapat saling sharing informasi, untuk menjajaki kerja sama yang bisa kita lakukan di masa mendatang,” pungkas Keuchik Zainal disambut applause hadirin.
Pegusaha Dubai Sebut Suasana di Banda Aceh Seperti di Madinah
Di tempat yang sama, M Farajallah pengusaha dari Dubai, Uni Emirat Arab, berbagi kesan-kesannya selama berada di Aceh. “Informasi awal yang saya terima, Aceh ini katanya penuh dengan pergolakan, belum lagi sebagai daerah yang pernah diterjang tsunami. Rupanya Banda Aceh sangat indah,” katanya.
“Saya telah mengunjungi banyak daerah di Indonesia, dan saya bisa katakan Aceh sangat menarik. Kemarin saat berkomunikasi dengan teman saya di Dubai, dia berpesan untuk berhati-hati di Aceh. Tapi saya katakan kepadanya, hidup di sini seperti hidup di Madinah yang penuh dengan kesakralan.”
Terkait peluang investasi, Farajallah menyebutkan bidang real estate dan ekspor kopi memiliki prospek yang cerah di Aceh. “Keuntungan yang didapat dari usaha real estate di Dubai tidak lebih dari 13 persen, tapi di sini bisa jauh lebih besar,” katanya seraya memberi masukan agar para pengusaha kopi di Aceh lebih mendalami manajemen ekspor-impor.