Ulama Aswaja : Pengerahan Massa Mengganggu Kedamaian Masyarakat Aceh

Gubernur Aceh, Zaini Abdullah dan ulama Karismatik Aceh, Tgk H. Muhammad Amin Mahmud atau yang kerap disapa Tu Min Blang Bladeh, berpendapat bahwa pengerahan massa tidak menyelesaikan perbedaan pendapat dalam Islam.

Abu Tumin meminta Umat Islam, khusus rakyat Aceh agar tidak meniru politik orientalis yang memanfaatkan kekuatan massa dalam penyelesaian persoalannya. Menurutnya, perbedaan bagi ummat Islam menjadi ibadah kepada Allah jika diselesaikan melalui musyawarah para alim-ulama.

“Gerakan massa atau demo tidak sejalan dengan misi damai dan agama,” kata Abu Tumin, yang didampingi Staf Khususnya, Waled Marhaban Bakongan.

Hal tersebut dikemukaan Abu Tu Min Blang Bladeh dalam diskusi bersama Gubernur Aceh Zaini Abdullah di Meuligoe Aceh, Banda Aceh, Sabtu (5/9) petang.  Hadir antara lain Wakil Ketua DPR Aceh Sulaiman Abda, Kadis Syariat Islam Prof Syahrizal Abbas, Kepala BPPD Aceh Dr H Bustami Usman dan sejumlah SKPA terkait.

Terhadap isu tersebut, Tu Min berpendapat, pengerahan massa seperti itu bertentangan dengan politik, mengganggu kedamaian dan keamanan yang telah dirasakan masyarakat Aceh “Dan  ini jelas-jelas tidak sejalan dengan agama. Dalam sejarah demo seperti ini tidak pernah berhasil dan membawa dampak tidak baik bagi kehidupan umat Islam,” terangnya.

“Apa yang telah dipraktekan selama ini di Masjid Raya telah sesuai dengan kesepakatan yang ada,” tambah Tgk H Muhammad Amin.

Lebih lanjut Tu Min meminta semua masyarakat untuk bersabar menciptakan kedamaian, dan tidak mengganggu stabilitas sosial kemasyarakat, sambil menunggu muzakarah ulama Aceh yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Muzakarah tersebut akan melibatkan seluruh ulama Aceh, cendekiawan, tokoh masyarakat dan tokoh ormas Islam.

Tu Min mengharapkan semua rakyat Aceh untuk berlaku santun dan tidak memaksakan kehendak serta anarkhis dalam menyatakan sesuatu ide dan pendapat.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads