Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang, Ir Fauzi Husin berharap dari kegiatan Sertifikasi Tour Guide, para Pramu Wisata Sabang dapat meningkatkan kompetensi ditengah persaingan menghadapi Masyarat Ekonomi Asean (MEA) 2016.
Kepala BPKS Fauzi Husin mengatakan, tenaga kerja lokal harus mampu bersaing ditengah persaingan MEA yang sudah didepan mata. Karena itu tenaga kerja lokal tidak boleh terlambat menghadapi peluang yang ada saat ini.
” Kita harus mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri, bukan tamu,” tegas Kepala BPKS, Fauzi Husin dalam sambutannya yang dibacakan oleh salah seorang Direktur BPKS, Reza Faisal dalam acara pembukaan sertifikasi pariwisata di Hotel Nagoya, Kota Sabang, Rabu (2/9).
Menurutnya, saat ini pekerja dari luar Indonesia lebih agresif dalam menghadapi MEA dari pada pekerja lokal, dimana mereka (pekerja luar-red) lebih awal mempersiapkan diri dengan berbagai kompetensi kemampuan khususnya dibidang pariwisata.
Bila, para tour guide tidak mempersiapkan diri mereka dengan berbagai sertifikat kompetensi, maka pemberlakuan MEA akan menjadi momok dan akan menjadi tamu di negeri sendiri karena tidak mampu bersaing dengan tenaga kerja asing.
Berangkat dari hal itu, BPKS menilai perlu melakukan pembangunan SDM kepada pramu wisata yang ada di Kota Sabang dan Pulo Aceh dengan membekali mereka (Pramu Wisata-red) sertifikasi Tour Guide. Sehingga, para Guide itu akan siap menghadapi “Gekombang” tenaga kerja dari luar Indonesia.
” Kami berharap peserta dapat mengikuti kegiatan ini secara serius, sehingga kedepan 20 orang peserta ini memiliki sertifikat/berkompeten sebagai pramu wisata dan mampu bersaing dalam menghadapi MEA,” harap Kepala BPKS.
Hal sependapat juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sabang, Zulfi Purwati, S.Sos bahwa kedepan persaingan lebih berat khususnya menghadapi MEA. Karena itu, pihaknya memberikan apresiasi kepada BPKS dengan pelaksanaan kegiatan ini.
Pihaknya juga berharap kedepan BPKS dapat membuat kegiatan-kegiatan serupa lainya, seperti pelatihan guide diving dengan sertifikasi PADI adan SSI. Karena pihaknya berharap kedepan hampir semua giude di Sabang memiliki sertifikasi serta dapat bersaing dalam menghadapi arus masyarakat ekonomi asia.
“ Kami merasa senang akan kerjasama antara Pemerintah Kota Sabang dan BPKS. Kalau tahun lalu kami (Pemko-red) melatih Guide (pramu wisata-red) dan tahun ini BPKS membuat ujian sertifikasi. Ini patut kita berikan apresiasi dan kerjasama-kerjasama seperti ini harusnya lebih ditingkatkan lagi,” tegas Kadisbudpar Kota Sabang, Zulfi Purwati.
Sebelumnya, Panitia Pelaksana Sertifikasi, M Rizal melaporkan, Penyelenggaraan sertifikasi ini merupakan salah satu program kerja atau kegiatan Bagian Humas, BPKS.
Dalam kegiatan ini sendiri BPKS bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Pariwisata (LSP) Yogjakarta serta melibatkan Himpunan Pramu Wisata Kota Sabang serta dukungan penuh dari Dinas Pariwisata Kota Sabang.
” Seluruh peserta telah memperoleh rekomendasi dari HPI dan Disbudpar Sabang,” ujar Panita Pelaksana, M Rizal dalam laporannya kemarin.
Menyangkut dengan biaya dari kegiatan ini, menggunakan anggaran bpks dan pada penyelenggaraan ini BPKS juga menanggung biaya sertifikasi masing-masing peserta guide.