Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh segera mengusulkan hak paten atas batu akik jenis “Giok Nagan” untuk menjaga dan mempertahankan kekhasan hasil sumber daya alam yang bernilai ekonomis itu agar tidak dicaplok asing.
Bupati Nagan Raya H T Zulkarnaini di Nagan Raya, Senin mengatakan selama ini produksi batu alam dengan berbagai jenis disebut batu mulia dari daerah itu dijual dalam bentuk bongkahan dengan harga murah, namun setelah diolah pihak asing harga jual sudah bernilai miliaran rupiah.
“Menyangkut dengan barang ini (batu alam), orang luar dengan segala macam cara mengambilnya, ini barang mahal punya nilai ekonomis tinggi. Kalau kita lihat sudah dibawa keluar sudah diberi nilai harga miliaran, sementara masyarakat selama ini karena ada yang nampung dijual murah bongkahan batu,”katanya.
Hal itu disampaikan disela-sela mengunjungi stand pemeran batu alam “Giok Nagan” dengan beragam jenis nama termasuk Giok Aceh 20 ton yang sempat heboh pada lokasi pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 32-Aceh di alun-alun taman Dzulkarnaini, Kabupaten Nagan Raya.
Bupati yang akrap disapa Ampon Bang ini mengatakan, batu giok nagan paling bagus dengan kualitas nomor satu di Indonesia, bahkan daerah itu diyakini mampu menjadi produsen batu alam terbesar dan terbaik sehingga mampu menempati posisi kedua dunia setelah batu permata ruby Myanmar.
Untuk langkah awal pihaknya masih berfokus untuk meningkatkan pemahaman masyarakat pelaku usaha mikro batu alam dengan memberi pelatihan sehingga tidak lagi menjual batu alam berbentuk bongkahan agar ada nilai tambah bagi masyarakat.
“Kita buat semacam pelatihan-pelatihan agar pemanfaatanya secara ekonomis barang jadi, tidak mungkin dibiarkan seperti itu saja. Luar sudah tahu bahwa batu nagan paling bagus, kualitas nomor satu Indonesia dan nomor dua setelah Myanmar,”sebutnya.
Lebih lanjut dikatakan, sejak mencuapnya potensi batu nagan tersebut tidak sedikit batu alam giok Aceh dari Kabupaten Nagan Raya diselundupkan keluar negeri, namun setelah diolah menjadi barang jadi, ciri khas giok Aceh sudah hilang.
Saat ini pemkab setempat masih mempertimbangkan ekses lingkungan dari aktivitas pengambilan batu alam di kawasan hutan, selain itu belum ada Pemasukan Asli daerah (PAD) dari pengelolaan sumber daya alam berbentuk mineral batu-batuan itu.
Bupati yang sudah tiga priode memegang tampuk pimpinan sejak dimekarkan 2002 dari Kabupaten Aceh Barat ini mengharapkan, kehidupan masyarakat setempat lebih sejahtera dan Pemerintah Kabupaten mendapat pemasukan lebih besar dengan adanya potensi sumber dayam alam dimiliki tersebut.
“Kalau batu ini sudah dikelola secara baik maka akan membengkak pemasukan daerah, upaya kita terus mendorong pelaku usaha mikro batu alam, kalau mereka sudah punya ilmu yang cukup maka akan segera kita bantu peralatan lebih modern agar hasilnya lebih bernilai,”katanya menambahkan.
Dia berharap ajang pameran dalam momen MTQ ke 32-Aceh tersebut mampu megangkat nama berbagai jenis batu alam produksi bumi di Nagan Raya agar tetap terjaga dan menjadi kebanggaan masyarakat Aceh.
Sementara itu Amri salah seorang penjual aneka batu alam pada stand pameran itu menyampaikan, seluruh batu alam yang dijual pada pameran itu bersumber dari Nagan Raya dengan harga termurah Rp800.000/cincin sampai Rp80 juta.
“Yang harga Rp80 juta (solar Indocrase) sudah laku dibandrol oleh Bupati Aceh Tamiang, sementara kafilah maupun pengunjung dari luar Aceh seperti pulau jawa membeli berbentuk bongkahan kecil untuk diolah lagi dengan harga Rp500-an,”katanya.
Selain dalam bentuk cincin pada pameran itu juga banyak dijual beraneka jenis batu alam sudah menjadi acesories seperti berbentuk rencong Aceh dari batu Black Jade seharga Rp700.000, kemudian liontin, kalung dan cincin yang dibuat dari jenis batu alam seperti Indocrase, Solar, Lumut/ giok Aceh, Black Jade, Giok Nefrid, Bio Solar serta berbagai nama dan jenis warna lainnya.
“Ada satu paket cincin lagi seharga Rp60 juta. Ada kalung liontin seharga Rp150 juta karena memiliki kandungan air didalamnya dapat dilihat, bisa diguncang dan memancarkan cahaya kehijauan,”katanyanya menambahkan.(antara)