Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyebutkan penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) merupakan wahana mencetak generasi Qur’ani, yaitu generasi yang mencintai segala yang terkandung dalam Al-Qur’an, baik itu seni lagu dan tulisannya, isi dan kandungannya, juga nilai dan tuntunan kehidupan yang ada di dalamnya.
Dalam makna yang lebih luas, Generasi Qur’ani sejatinya bukan saja generasi Muslim yang sadar akan kewajiban keagamaannya dengan menempatkan Al-Qur’an sebagai sumber moral, tetapi juga mampu menyerap nilai-nilai Al-Quran tersebut sehingga ia dapat memposisikan dirinya sebagai agen perubahan dalam segala bidang kehidupan bermasyarakat.
Hal demikian disampaikan gubernur Aceh Zaini Abdullah pada pembukaan MTQ Aceh ke XXXII di kabupaten Nagan Raya, Rabu (19/08) malam.
Melalui MTQ Aceh ke-32 ini, Gubernur Aceh mengajak umat Islam di seluruh Aceh untuk semakin meningkatkan pemahaman dan makna ayat-ayat suci Al-Qur’an dengan benar.
Zaini juga mengajak para ulama dan tokoh pesantren di Aceh untuk terus memberikan pemahaman keagamaan kepada masyarakat dengan tata cara yang teduh dan toleran sesuai azas Islam, “Dengan begitu, maka kita akan mampu membangun tatanan kehidupan masyarakat yang lebih beradab berlandaskan kepada Syariat Islam yang kaffah,”ujar Doto Zaini.
Selain itu Doto Zaini berharap Pelaksanaan MTQ sejatinya menjadi cerminan sekaligus seruan kepada seluruh umat manusia di dunia, bahwa sesungguhnya Islam itu agama yang teduh dan damai.
Zaini menegaskan Islam adalah agama yang cinta keadilan dan menjauhi kekerasan, Islam juga menolak kebencian dan fitnah. Lanjutnya lagi, Islam selalu menganjurkan persatuan, kebersamaan, dan ukhuwah.
“Dengan menghayati semua itu, maka kita akan dapat membangun kokohnya toleransi, solidaritas, dan kebersamaan antar sesama umat manusia di muka bumi, khususnya di Aceh ini,”lanjutnya lagi.(Adv)