Penyelenggaraan karnaval dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 70, Selasa (18/08) disesalkan oleh sejumlah pihak.
Pasalnya waktu pelaksanaan karnaval yang dilaksanakan siang hari menyita waktu peserta yang cukup banyak. Diduga banyak diantara mereka yang tidak bisa melaksanakan shalat Zuhur dan Ashar bahkan shalat Magrib.
Sejumlah masyarakat menyampaikan keluhannya melalui media sosial, Facebook, twitter dan bbm terkait pelaksanaan karnaval tersebut.
Abi Mas’ud Irhamullah dalam Akun FB nya menyebutkan ada empat hal yang harus dievaluasi panitia karnaval ditahun-tahun mendatang, pertama Siswa siswi banyak yang tidak sempat shalat Dhuhur, Ashar dan Maghrib, karena Acara baru dimulai siang dan peserta sudah dalam barisan serta selesainya pada waktu maghrib, bahkan menurutnya guru juga ada yang tidak shalat dhuhur dan ashar.
Yang kedua, banyak pakaian yang tidak sesuai syariat dan cenderung mengumbar aurat, selanjutnya yang ketiga siswa dan siswi sengaja digandengkan oleh guru berpasangan sambil berpegangan tangan bagaikan penganten baru, keempat, ada beberapa siswa yang berhias bagaikan seorang wanita dengan aksesoris dan gaun yang sangat mencolok.
Warga Banda Aceh lainnya Deni rahmady menyesalkan adanya kegiatan yang digelar dari Zuhur hingga magrib di provinsi Aceh yang menjalankan syariat Islam ini, sehingga berpotensi bagi peserta untuk meninggalkan shalat, khususnya Zuhur dan Ashar.
Untuk diketahui, Karnaval 17 Agustus merupakan kegiatan pemerintah Provinsi Aceh yang diselenggarakan di kota Banda Aceh.