Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh kembali mengadakan evaluasi pelaksanaan Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) IX 2015 dan Prakualifikasi Pekan OlahRaga Nasional (Pra PON) XIX Jawa Barat 2016, Jumat 14 Agustus 2015 di Gedung KONI Aceh, Banda Aceh.
Ketua Panitia Pelatda, Bahctiar Hasan dalam laporannya menyebutkan sejauh ini baru empat cabang yang telah melalui Pra PON, dengan perolehan dua medali emas, dua perak dan dua perunggu. “Di cabang golf tiga atlet kita lolos PON,” kata Bachtiar.
Sedangkan di cabang menembak, baru-baru ini para atlet berhasil mendapatkan 14 ticket menuju PON XIX Jawa Barat 2016, usai mengikuti ajang Pra PON 2015 di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Menembak Awang Farouk Cup IV 2015 Kalimantan Timur. “Dan masih ada kesempatan untuk mendapatkan emas di katagori beregu. Ada satu lagi even yaitu Kejurnas Anniversary Jakarta, September mendatang,” lapor Bachtiar.
Selain itu, Bachtiar juga melaporkan, akhir Agustus ini ada lima cabang yang akan melakukan try out ke luar Aceh, yaitu cabang tarung derajat ke Bandung, anggar karate, dan atletik ke Jakarta, dan angkat besi. Sedangkan cabang terjun payung akan segera mengikuti Pra PON pada 15-20 Agustus di Bandung.
Khusus untuk atlet, pelatih dan panitia Pelatda yang selama ini fokus mempersiapkan diri untuk Porwil IX dan Pra PON, Bachtiar mengusulkan dilaksanakannya refreshing untuk menghilangkan jenuh dan menambah semangat latihan yang telah berjalan selama beberapa bulan terakhir ini.
Menanggapi laporan Panitia Pelatda, Ketua Harian KONI Aceh Kamaruddin Abu Bakar atau Abu Razak mengatakan, sejauh ini beberapa cabang sudah menunjukkan hasil yang memuaskan, dan beberapa cabang lainnya belum mencapai target yang diinginkan KONI Aceh, namun hal itu kata Abu Razak belum merupakan hasil akhir. Ia menekankan kepada atlet, pelatih dan Pengprov yang bersangkutan untuk terus berusaha meningkatkan prestasi.
“Prestasi kita (di Porwil dan PON XIX) harus meningkat, itu komitmen kita dari KONI. Tolak ukur berhasil atau tidak itu pada Porwil dan PON nanti. Dari sekarang harus bekerja keras, (untuk Porwil) waktu dua bulan lagi,” kata Abu Razak.
Terkait hambatan-hambatan kecil yang ada selama ini, Abu Razak memerintahkan untuk segera diperbaiki. “Kalau ada mekanisme yang perlu diperbaiki, dan itu diperbolehkan secara aturan, bagi saya itu tidak ada masalah. Yang penting jangan sampai salah prosedur,” tegas Abu Razak.