Jamaah Calon Haji (JCH) yang akan berangkat ke Tanah Suci Mekkah diharapkan agar meluruskan niatnya semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Bukan untuk berbelanja atau bertamasya.
Hal demikian disampaikan Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal saat membuka Manasik Bimbingan Haji bagi Jemaah Calon Haji Kota Banda Aceh di Masjid Al-Badar, Gampong Kota Baru, Kuta Alam, Banda Aceh, Sabtu (8/8).
Walikota mengatakan, banyak orang yang telah berjuang mengumpulkan uang dan mempersiapkan segala sesuatu untuk berangkat ke Tanah Suci namun batal karena berbagai halangan baik karena sakit maupun meninggal dunia
Untuk itu, mereka yang diberikan kesempatan oleh Allah SWT sudah sepatutnya memanfaatkan ibadah haji dengan sungguh-sungguh disertai niat yang lurus. “Dengan begitu jemaah calon haji sekalian bisa mendapatkan haji mabrur, yang diterima Allah dengan ganjaran surga,” katanya
Illiza juga meminta para JCH untuk mendahulukan ibadah-ibadah wajib ketimbang ibadah sunat. “Ujian di sana banyak sekali, salah satunya adalah calo untuk mencium hajar aswad, padahal saat itu kita sedang berthawaf.”ujarnya
Melalui manasik haji ini, Illiza berharap dapat menambah ilmu dan pengetahuan jemaah haji soal tata cara ibadah haji. “Saat berada di Tanah Suci kurangi komunikasi untuk hal-hal yang tidak perlu. Fokuskan mulut, hati dan pikiran hanya untuk Allah,” kata Illiza seraya mengharapkan JCH untuk saling tolong-menolong selama berada di Mekkah maupun Madinah.
Kepala Kantor Kementerian Agama Banda Aceh Amiruddin, mengatakan, jumlah JCH Banda Aceh tahun ini berjumlah 514 orang, “Mereka akan mengikuti manasik selama enam hari dengan durasi bimbingan empat jam perharinya. Dua hari kita gelar di tingkat kota, empat hari selebihnya kita gelar di tingkat kecamatan,” urainya.
JCH Banda Aceh, jelasnya, dibagi dalam tiga kelompok terbang (Kloter). Untuk Kloter I yang bergabung dengan JCH dari Kabupaten Aceh Besar, akan memasuki pemondokan di Asrama Haji Banda Aceh pada 9 September dan bertolak ke Tanah Suci pada 10 September 2015.
“Kloter II digabung dengan JCH dari Singkil, Subulussalam, Sabang, Simeulue, Abdya dan Aceh Selatan dan akan berangkat pada 11 September. Sementara Kloter III akan berangkat ke Tanah Suci pada 13 September, mereka akan bergabung dengan JCH dari Aceh Besar dan Bireuen,” pungkasnya.