Unjuk rasa yang berlangsung di Kantor Gubernur Aceh, Rabu siang kembali ricuh, mahasiswa membakar pintu masuk Kantor Gubernur. Selain itu mereka juga melempari petugas polisi dan Satpol PP dengan telur ayam busuk.
Suasana semakin tegang ketika sejumlah mahasiswa memblokir jalan T. Nyak Arief, yang membuat jalan macet total. Hal itu dilakukan mahasiswa karena mereka kesal dengan Gubernur Aceh yang tidak kunjung menemui mereka meskipun sudah dua hari melakukan demo.
Dalam aksi mahasiswa yang tergabung dalam gerakan mahasiswa Aceh untuk Lhoong, polisi terpaksa mengerahkan pasukan yang lebih besar dari sehari sebelumnya, bahkan Polresta Banda Aceh mengerahkan mobil water canon untuk menghindari anarkis massa.
Muhajir salah seorang orator mengatakan Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar sama sekali tidak mengindahkan rekomendasi DPR Aceh yang meminta di tutupnya operasi PT Lhoong Setia Minning, surat rekomendasi yang dikeluarkan DPR Aceh sejak lima bulan lalu hingga saat ini tidak diindahkan.
“Gampong kami sudah hancur, di bajak oleh PT LSM dengan 15 persen keuntungan dan hasil gampong kami itulah untuk beli sempak kalian, senjata kalian, Irwandi anjing, Tau kalian?,” teriak Muhajir.
Aksi tersebut berakhir sekitar pukul 1 siang, massa membubarkan diri, karena tidak ada satupun pejabat Pemerintah Aceh yang menemui mereka, mereka mengancam akan kembali lagi dengan jumlah yang lebih besar lagi.
Massa yang mengatasnamakan gerakan mahasiswa Aceh untuk Lhoong itu tergabung dari BEM Fakultas Hukum, FKIP, Ekonomi Unsyiah, Pema Universitas Serambi Mekkah, Pema Unmuha dan sejumlah organisasi mahasiswa lainnya. (im)