Sebanyak 15 peserta pelatihan menjahit dasar yang dilatih oleh Dinsosnaker Kota sudah mampu menghasilkan karya sendiri, padahal mereka baru dilatih selama Empat minggu.
Saat penutupan kegiatan pelatihan menjahit dasar dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja ini oleh Kadinsosnaker Kota, Tarmizi Yahya , Jum’at (8/5/2015), di Balai Latihan Kerja (BLK) Lamjabat, ke 15 peserta pelatihan yang berasal dari sejumlah Gampong di Banda Aceh ini memamerkan hasil jahitannya dengan cara mengenakan masing-masing karya mereka tersebut. Ada yang berhasil menjahit blues, rok hingga gaun.
Melihat kemampuan para peserta, Tarmizi Yahya mengaku bangga dan berharap ilmu yang didapatkan dapat menjadi modal dalam merintis usaha mereka untuk kemudia diharapkan mampu bersaing menjelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Kata Tarmizi, pasar bebas kawasan Asia Tenggara atau yang dikenal dengan nama Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan dimulai akhir tahun ini, kondisi ini memberikan kesempatan sekaligus tantangan kepada kita semua.
“Akan menjadi kesempatan apabila kita punya keahlian dan produk yang handal yang dapat dipasarkan karena pasar menjadi semakin luas yaitu ke negara-negara se Asian Tenggara. Tetapi akan menjadi tantangan apabila kita tidak memiliki keahlian dan keterampilan, bisa jadi kita hanya akan menjadi penonton melihat orang-orang dari negara tetangga kita bekerja di daerah kita,” ungkapnya.
Selain pelatihan menjahit buat kaum perempuan, ada dua pelatihan lagi nanti yang akan diselenggarakan Dinsosnaker Kota, yakni pelatihan montir sepeda motor dan pelatihan las listrik. Pelatihan ini akan dilaksanakan setelah puasa Ramadhan.
Sesuai dengan laporan ketua panitia, Abdul Manaf, kegiatan yang dimulai 13 April lalu ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menjahit bagi peserta pelatihan. Di samping itu juga mendapat pengetahuan teknis untuk modal menjadi pengusaha tukang jahit.