Ghazali Abbas Adan: Syariat Islam Modal Pembangunan Aceh

Senator Aceh Ghazali Abbas Adan mengatakan syariat islam merupakan modal utama dalam pembangunan di Aceh. Karena dengan penerapan syariat islam secara kaffahakan membawa kemaslahatan bagi seluruh rakyat Aceh.

Hal ini diungkapkan oleh Ghazali Abbas Adan saat menjadi penceramah pada acara silaturrahmi Anggota DPD RI Perwakilan Aceh dengan masyarakat Aceh di Medan yang tergabung dalam Aceh Sepakat, Selasa (06/05).

“Aceh sudah sering di laqab dengan berbagai gelar, satu diantaranya adalah sebagai daerah modal. Gelar ini di deklir sendiri oleh Presiden Soekarno karenamenurutnya Aceh merupakan satu-satunya daerah yang mampu menyumbangkan dua pesawat untuk Indonesia ketika daerah lain belum mampu menghidupi dirinya sendiri.Juga Aceh sebagai daerah yang tidak pernah dijajah secara berterusan oleh Belanda serta telah banyak menyumbang pahlawan nasional dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia waktu Agresi Belanda serta mengumumkan kepada dunia bahwa Indonesia masih ada melalui Radio Rimba Raya,” Kata Ghazali Abbas, seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima wartawan Kamis (07/05).

Dalam ceramahnya Ghazali Abbas menyebutkan Aceh juga sebagai role model bagi Indonesia. Dimana banyak hal yang dimulai dari Aceh kemudian dicontoh untuk daerah lain dan tingkat nasional. Ghazali mencontohkan seperti pembentukan Bappeda di Aceh menjadi Bappenas di tingkat pusat, kemudian Majelis Ulama Indonesia (MUI), adanya Calon Independen dalam Pilkada, jilbab untuk Polisi Wanita (Polwan) dll. Dan yang terakhir Aceh juga merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang secara legal formal berlaku Syariat Islam sesuai dengan UU Negara Republik Indonesia.

Oleh karena itu lanjut Ghazali apabila syariat Islam ini dilaksanakan secara benar dan kaffah, makaakan menjadi modal besar bagi pembangunandi Aceh. Di mana Islam mengajarkan dalam setiap proses pembangunan tidak hanya berorientasi kepada duniawi saja tetapi juga ada akuntabilitas ukhrawinya

“Sehingga dengan demikian mustahil akan ada mark up, manipulasi, korupsi, proyek kejar tayang tanpa ada kebutuhan dan manfaat bagi rakyat. Kalau sudah yakin akan adanya persoalan setelah mati, maka tidak mungkin lahirnya ketidak-adilan dan berbagai perilaku yang merugikan keuangan negara dan rakyat dalam proses pembangunan,”ungkap Ghazali Abbas bersemangat.

Menurut Ghazali Abbas setidaknya ada tiga kelompok yang bertanggung jawab agar Syariat Islam ini bisa tegak di Bumi Aceh ini. Pertama, dukungan dan kesungguhan personal setiap muslim (mas-uuliyyatun fardiyyah) untuk sungguh-sungguh memahami, melaksanakan dan menegakkan syariat Islam.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads