Neraca perdagangan luar negeri Provinsi Aceh sepanjang Januari hingga Juli 2010 mengalami peningkatan hingga 44 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2009 lalu. Peningkatan tersebut terjadi karena meningkatnya nilai ekspor dan turunnya nilai impor barang ke Aceh.
Kepala Badan Pusat Statistic (BPS) Aceh, Syech Suhaimi mengatakan, nilai ekspor Aceh hingga Juli 2010 juga mengalami peningkatan yang cukup berarti dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 70 juta USD pada Juni menjadi 100 Juta USD atau mengalami peningkatan sebesar 43,52 persen.
Suhaimi menambahkan Korea merupakan negara yang menjadi tujuan utama ekspor dari Provinsi Aceh sepanjang Juli 2010 sedangkan nilai ekspor ke Thailand hanya mencapai 0,50 persen dari total ekspor sepanjang bulan Juli.
“Nilai impor dari Singapura sebesar 1,33 juta dolar AS, diikuti Malaysia sebesar 0,27 dolar As, sedangkan negara lain seperti China, Thailand, Hongkong dan Jepang hanya sebesar 91.242 USD,” katanya.
Suhaimin menambahkan kelompok komoditi yang hingga saat ini masih menjadi prioritas ekspor terbesar dari Provinsi Aceh adalah bahan bakar mineral. Kelompok komoditi ini memiliki andil sebesar 99,50 persen terhadap total ekspor Provinsi Aceh selama bulan Juli 2010.
Sementara itu, nilai impor selama bulan Juli 2010 terutama berupa kelompok komoditi bahan bakar mineral mencapai 71,69 persen dari total nilai impor pada bulan tersebut. (im)