Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Aceh selama dua hari (24-25 Desember 2014) memberi pelatihan bagi TNI-AD tentang teknologi budidaya padi mulai penggunaan benih unggul, sistem tanam Legowo, pemupukan berimbang, pengendalian hama penyakit dan kebijakan pertanian dalam upaya mendongkrak produksi padi nasional.
Pelatihan tersebut diselenggarakan KODAM IM kerjasama dengan BPTP Aceh sebagai bentuk dukungan TNI dalam bidang pertanian terutama dalam mencapai swasembada pangan khususnya padi di Provinsi Aceh. Pelatihan tersebut berlangsung di aula Kodam IM dan diikuti 80 peserta mewakili Kodim dan Koramil seluruh Aceh.
Selain teori yang disampaikan tim BPTP dan Dinas Pertanian Aceh, peserta dibekali juga dengan praktek langsung di lapangan tentang cara tanam padi sistem jajar Legowo (Jurong) dan fermentasi jerami untuk kompos dan pakan ternak di Desa Aje Rayek Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar, Kamis (25/12). Seluruh peserta terlibat aktif dan bersemangat mengikuti seluruh rangkaian pelatihan pertanian.
Kepala BPTP Aceh Basri A. Bakar mengaku pihaknya merasa gembira dengan perhatian yang diberikan TNI dalam upaya mendukung peningkatan produksi padi di Aceh. Ia berharap TNI bersama petugas lapangan dapat memacu realisasi sistem tanam Legowo, karena hasil penelitian selama ini mampu meningkatkan produksi sekitar 20 – 25 persen dibanding cara tanam biasa.
Disebutkan Basri bahwa keuntungan sistem tanam Legowo 2 :1 selain menambah jumlah populasi tanaman mencapai 333.000 rumpun per hektar, juga dapat menghemat penggunaan benih hingga 50 persen. Selain itu serangan tikuspun bisa teratasi karena hama ini tidak suka pada kondisi pertanaman yang terang dan bertandur jajar.
Sementara itu Aster Kodam IM Letkol (inf) Iwan Sumantri mewakili Pangdam saat membuka acara tersebut, mengatakan pelatihan bagi prajurit tentang ilmu pertanian merupakan yang pertama dilakukan di Aceh. “Ke depan kita akan terus bekerjasama dengan BPTP dan Dinas Pertanian dalam upaya mendukung swasembada pangan. Apalagi produksi padi Aceh tahun 2015 ditargetkan 2,7 juta ton,” ujar Iwan.