Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional Aceh menggelar Aceh Sharia Economic & Investment Outlook 2026 dengan tema “Transformasi Ekonomi Aceh: Menjaga Momentum, Memperkuat Nilai, dan Membangun Sumber Pertumbuhan Baru”. Kegiatan ini menjadi forum strategis untuk memperkuat arah pembangunan Aceh melalui ekosistem keuangan syariah yang inklusif dan berkelanjutan.
Regional CEO BSI Aceh Imsak Ramadhan menegaskan komitmen BSI untuk terus memperluas peran sektor keuangan syariah sebagai motor pembangunan daerah. Menurutnya kolaborasi antar pemangku kepentingan menjadi fondasi agar Aceh mampu melahirkan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru yang dapat dinikmati masyarakat secara luas.
Pada forum ini Chief Economist BSI Banjaran Surya Indrastomo menyampaikan bahwa perekonomian Aceh tidak boleh hanya berputar di dalam wilayahnya sendiri. Banjaran menekankan pentingnya menangkap aliran ekonomi regional, terutama dari pusat-pusat pertumbuhan di Medan, Batam, dan Pekanbaru. Dengan strategi tersebut, “kue ekonomi” untuk lima juta penduduk Aceh diyakini dapat jauh lebih besar. Namun Banjaran mengingatkan bahwa intensifikasi aktivitas ekonomi harus diimbangi dengan pengelolaan inflasi serta penataan logistik yang lebih efisien. Jika faktor-faktor fundamental ini dapat diperkuat, Aceh memiliki peluang menjadi salah satu pusat ekonomi syariah utama di kawasan barat Indonesia.
Sementara itu, pengusaha diaspora Aceh, Muslim Armas menyoroti bahwa pengembangan UMKM Aceh membutuhkan pendekatan yang lebih menyeluruh. Menurutnya pelatihan tidak akan berdampak besar tanpa pendampingan yang melekat, terutama dalam hal manajemen usaha dan pemasaran. Muslim yang juga Ketua Taman Iskandar Muda (TIM) ini menambahkan bahwa diaspora Aceh siap memperluas akses pasar bagi produk-produk lokal ke berbagai pusat ekonomi nasional, sehingga pelaku UMKM dapat merasakan peningkatan nilai ekonomi yang lebih merata dan langsung menyentuh kesejahteraan masyarakat.
Acara ini juga menghadirkan CEO Ihsan International Waqf Foundation Labuan Aminnurllah Mustapah, pegiat wakaf sekaligus anggota Baitul Mal Aceh Fahmi M. Nasir, serta Head of BSI Institute Luqyan Tamanni. Melalui forum ini BSI berharap dapat memperkuat investasi syariah, mendorong optimalisasi sektor unggulan daerah, serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di Aceh.
Dengan momentum ini, BSI menegaskan posisinya sebagai mitra strategis pemerintah dan pelaku usaha dalam mempercepat transformasi ekonomi Aceh menuju arah yang lebih maju, berdaya saing, dan bernilai tambah tinggi.


