Sebanyak 542 Kepala Sekolah jenjang SMP dan SMU sederajat di empat Kabupaten dan Kota di Aceh, dibekali sosialisasi hasil Ujian Nasional (UN). Kegiatan tersebut berlangsung sejak tanggal 10 hingga 13 November 2014.
Empat kabupaten/kota yang dilakukan sosiaslisasi tersebut meliputi Kota Langsa sebanyak 65 orang, Lhokseumawe 62 orang, Aceh Timur sebanyak 195 orang dan Kabupaten Aceh Utara sebanyak 220 orang.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Anas M. Adam, mengatakan, pentingnya penguatan sumberdaya manusia terhadap tenaga pendidik di sekolah-sekolah. “Kemampuan guru akan mempengaruhi angka kelulusan di sekolah. Hal ini juga disebabkan penyajian materi belum begitu maksimal. Karena itu, melalui kegiatan ini kita melakukan pemetaan antara hasil UN dengan hasil kompetensi guru,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Anas M. Adam, Jum’at, 14/11, di Banda Aceh.
Anas mengatakan, untuk jangka panjang terobosan yang terus dilakukan pemerintah Aceh dalam hal ini melalui Dinas Pendidikan Aceh yaitu dengan melakukan pelatihan guru. “Tetapi untuk jangka pendek, kita telah meminta Kabupaten/Kota untuk menuntaskan dengan cara meminta bantu disekolah-sekolah terdekat agar memberikan proses belajar mengajar,” katanya.
Hal serupa juga disampaikan Kepaala PPMG Wilayah III dinas Pendidikan Aceh, As’ari, mengatakan, pentingnya dilakukan pembekalan terhadap guru-guru di Aceh. Sebab, menurutnya, guru merupakan faktor kunci dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, karena guru akan menghasilkan lulusan dari jenjang SD, SMP, SMA maupun SMK.
“Siswa dapat lulus dengan baik, apabila dalam proses belajar mengajar guru dapat memberikan materi mata pelajaran kepada anak didiknya dengan baik. Tentunya, bagaimana pola guru mendemonstrasikan metodeloginya dalam pelaksanaan belajar mengajar di masing-masing tingkat satuan pendidikan,” ujarnya.
Lebih dari itu, ia menuturkan, guru juga menjadi sektor yang sentral. Maka, guru juga dituntut untuk benar-benar berkompeten. Bahkan, amanah undang-undang guru harus mempunyai kompetensi sosial, kepribadian, metodelogi dan kompetensi profesional. “Nantinya juga akan diukur bagaimana dia meningkatkan kompetensi, kinerja guru. Untuk itu, guru harus dilatih melalui pengembangan keprofesian berkelanjutan, jelasnya,” tuturnya.
Sekretaris Ujian Nasional Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Zulkarnaini, mengatakan, kegiatan dimaksud dipusatkan di masing-masing Kabupaten dan Kota, “Kegiatannya kita laksanakan di masing-masing kabupaten/kota. Tujuannya agar kepala sekolah mengetahui kelemahan-kelemahan terhadap materi setiap mata pelajaran,” kata Zulkarnaini.
Pihaknya menargetkan dan optimis, sosialisasi hasil analisa Ujian Nasional sudah merata di 23 Kabupaten dan Kota di Aceh pada awal desember mendatang. “Kita targetkan awal desember sudah dilakukan di seluruh Kabupaten dan Kota di Aceh,” katanya optimis.
Dijelaskan dia, dalam sosialisasi tersebut pihaknya menjelaskan tentang aplikasi analisa hasil ujian nasional kepada peserta di masing-masing Kabupaten dan Kota. “Karena itu kita perlu memberikan pemahaman secara maksimal, agar para kepala sekolah di Aceh dapat menguasai aplikasi analisa Ujian Nasional dengan sempurna,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, masih kata Zulkarnaini, kegiatan tersebut juga diisi dengan penyampian materi terkait Ujian Nasional. Bahkan, kata dia lagi, pihaknya juga mengingatkan agar kepala sekolah melaksanakan teaching technic yang telah diprogramkan.“Ini kita lakukan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan berbasis kompetensi dan berkarakter,” katanya lagi.