Pelajar memiliki nilai strategis dalam membina kerukunan beragama. Ini dikarenakan generasi muda garda terdepan dalam mewujudkan setiap kerukunan antar umat beragama.
Hal tesebut disampaikan Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal saat membuka sosialisasi peningkatan toleransi kerukunan umat beragama, Rabu (5/11) di Banda Aceh.
Kegiatan sosialisasi kerukunan umat beragama yang dilaksanakan oleh Kesbangpolinmas Kota Banda Aceh ini diikuti ratusan siswa-siswi dari perwakilan SMA se-kota Banda Aceh.
Illiza dalam kesempatan tersebut mengatakan Banda Aceh sebagai ibukota Provinsi Aceh yang mayoritas penduduknya muslim namun memiliki keberagaman dinamika kehidupan yang meliputi keberagaman agama, suku bangsa, bahasa dan budaya, “Kemajemukan tersebut tentu bisa berubah menjadi sebuah kerawanan dan menjadi faktor pemicu munculnya konflik sosial manakala tidak kita jaga dan kelola dengan baik,” kata Illiza.
Di sinilah, kata Illiza peran masyarakat khususnya generasi muda sangat dibutuhkan tengah-tengah kehidupan masyarakat yang mampu membawa perubahan dalam mewujudkan kerukunan umat beragama, “Generasi muda sebagai garda terdepan kerukunan harus terus dibimbing dan dibina sehingga kerukunan antar umat beragama terwujud,” ujarnya.
Maka dengan memberikan pengetahuan kepada pelajar mengenai toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Illiza berharap ke depan mereka bisa memiliki sikap toleran dalam menghadapi berbagai persoalan bangsa dan negara.
Sementara kepala Kesbangpolinmas Banda Aceh Ramli Rasyid menyebutkan dengan diadakannya sosialisasi ini bagi para pelajar dapat memantapkan keharmonisan dan kerukunan setiap umat beragama di Banda Aceh, “Yang kita lakukan ini bagaimana mencari serta menciptakan kenyamanan bagi setiap umat beragama yang ada di Banda Aceh,” sebut Ramli.
Ramli Rasyid yang juga ketua forum kerukunan umat beragama juga menambahkan dalam upaya memelihara kerukunan antar agama di Banda Aceh sangat diperlukan persamaan persepsi atau pemahaman dari seluruh komponen masyarakat khususnya bagi siswa-siswi.
“Melalui kegiatan sosialisasi kerukunan antar umat beragama inilah dapat mewujudkan sikap kondisi dan saling hormat menghormati antar sesama pemeluk beragama yang berada di Banda Aceh,” imbuhnya.