Sekjen PHRI Pusat : Aceh Kesannya Angker Padahal Tidak

Pemerintah Aceh diharapkan betul-betul komitmen membuka akses bagi pengusaha agar mau berinvestasi khususnya dibidang perhotelan di provinsi Aceh, salah satunya dengan cara menghilangkan citra Aceh yang masih angker dimata investor.

Hal demikian dikatakan Sekretaris Jendral Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kosmian Pujiadi pada pelantikan pengurus PHRI provinsi Aceh, Senin (27/10/2014).

Kosmiadi sendiri mengaku belum tertarik membuka usaha perhotelan di provinsi Aceh karena citra angker, padahal setelah datang ke Aceh, Kosmiadi justru tidak melihat angker seperti yang diberitakan sejumlah media, menurutnya pemerintah Aceh harus menggelar berbagai even untuk menghilangkan paradigma Aceh angker bagi wisatawan, “Aceh itu kesannya angker, ini tidak boleh, itu tidak boleh, kita baca news dari kalian seram isinya, makanya butuh banyak even yang membuktikan aceh tidak angker, seperti Makasar juga, kesannya jelek banget, tiap hari mahasiswanya ribut, Aceh juga gitu kesannya angker banget padahal peluangnya banyak”lanjutnya.

Kosmian mengakui peluang investor untuk berinvestasi perhotelan di provinsi Aceh sangat besar, karena Aceh menjadi salah satu daerah tujuan wisata,  selain itu ia meminta agar pemerintah Aceh berani memberi subsidi pada berbagai sektor pariwisata.

Ia mengatakan Aceh memiliki kompetitor yang lumanyan berat, antara lain Malaysia, Singapura, Jakarta bahkan Medan Sumatera Utara, “Supaya orang mau datang ke Aceh bagaimana?kasih subsisdi dulu, itu yang harus dilakukan pemerintah Acehnya”ujarnya.

Disamping itu untuk memajukan pariwisata Aceh ia melihat Aceh juga berpeluang untuk memajukan Hospital sebagaimana yang dilakukan oleh Malaysia, “Kalau hospital ini selain berobat orang tentu menginap di hotel dan juga pingin jalan-jalan juga, dan Aceh punya peluang untuk itu”pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads