Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Mujiburrahman MAg, mengangkat isu penting mengenai kesehatan anak-anak sekolah di Aceh Besar yang semakin rentan terkena penyakit liver.
Dalam acara Duek Pakat Tokoh Pendidikan Aceh Rayeuk yang digelar di Aula SKB Kota Jantho, Senin (2/9/2024), Prof Mujiburrahman mengusulkan agar Pemerintah Kabupaten Aceh Besar (Pemda Abes) bersama DPRK segera membuat regulasi terkait jam operasional warung kopi.
Menurut putra Aceh Besar kelahiran Lambirah ini, banyak anak usia sekolah di Aceh Besar yang menghabiskan waktu begadang di warung kopi untuk bermain game, yang berdampak buruk pada kesehatan mereka.
“Saat ini, kita menghadapi fenomena mengkhawatirkan di mana banyak anak usia sekolah yang terkena penyakit liver akibat kebiasaan begadang di warung kopi. Ini adalah masalah serius yang harus segera ditangani,” ujar Prof Mujiburrahman.
Rektor UIN Ar-Raniry menegaskan bahwa regulasi mengenai jam buka warung kopi sangat penting untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif yang berpotensi merusak kesehatan mereka.
“Pemda Abes dan DPRK harus segera bertindak untuk membuat aturan yang jelas. Ini bukan hanya tentang melindungi kesehatan anak-anak kita, tetapi juga tentang menjaga masa depan mereka,” tambahnya.
Selain menyoroti isu kesehatan, konsultan Pusat Kajian Pendidikan dan Masyarakat (PKPM) Aceh ini juga menyampaikan agar Pemerintah Kabupaten Aceh Besar mengalokasikan lebih banyak lagi program-program beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu.
Mujib mengungkapkan bahwa UIN Ar-Raniry, melalui Islamic Trust Fund (ITF) — lembaga amil zakat UIN Ar-Raniry– telah membantu beberapa mahasiswa yang sangat membutuhkan. “Namun, bantuan dari Pemda sangat dibutuhkan untuk memperluas jangkauan dan memastikan lebih banyak mahasiswa yang bisa melanjutkan pendidikan mereka,” jelasnya.
Prof Mujiburrahman juga mengapresiasi peran guru di sekolah SLTA yang telah memotivasi siswa-siswanya untuk melanjutkan pendidikan tinggi, hal ini bisa di lihat dengan tingginya minat masyarakat Aceh Besar terhadap pendidikan tinggi di UIN Ar-Raniry, dalam catatan Pusat Admisi UIN Ar-Raniry, tahun ini ada lebih dari 700 mahasiswa baru yang berasal dari kabupaten Aceh Besar.
“Ini adalah pencapaian yang sangat menggembirakan dan menunjukkan komitmen masyarakat Aceh Besar terhadap pendidikan,” ujarnya.
Menanggapi pertanyaan dari peserta yang berasal dari Pulo Aceh, Prof Mujiburrahman menegaskan komitmen UIN Ar-Raniry untuk memberikan prioritas bantuan, termasuk beasiswa, kepada mahasiswa yang berasal dari wilayah terpencil tersebut. [ ]