Prospek ekonomi Provinsi Aceh diperkirakan akan membaik sepanjang tahun 2024 ini.
Demikian disampaikan Rony Widijarto selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh pada bincang Bareng Media (BBM) bulan Juli 2024, Jumat (12/07/2024).
Ia menjelaskan pada triwulan I 2024, pertumbuhan dari sisi sektoral didorong oleh meningkatnya kinerja Lapangan Usaha (LU) Administrasi Pemerintah, Transportasi dan Pergudangan, Kontruksi, dan Pertambangan.
Sementara dari sisi penggunaan, pertumbuhan didorong oleh Konsumsi Pemerintah terkait penyelenggaran Pemilu pada Triwulan I 2024.
Selanjutnya, Pertumbuhan ekonomi Full Year 2024 diprakirakan tetap kuat berada di kisaran 4,04 – 4,84. Peningkatan ini sejalan dengan penyelesaian pembangunan PSN dan pembangunan infrastruktur PON 2024, serta perbaikan harga komoditas tambang di tahun 2024.
Rony Widijarto menyatakan berkat koordinasi dan sinergi yang kuat antar Pemda dan Lembaga terkait, inflasi Aceh pada Juni 2024 terkendali yaitu mencapai 3,09% (yoy) atau 0,03% (mtm). Inflasi tersebut masih berada pada target inflasi nasional 2,5±1%. Namun demikian, risiko base effect akibat inflasi yang rendah di tahun 2023 menjadi tantangan dalam pengendalian inflasi tahun 2024.
Sinergi yang kuat ini juga tecermin dari keberhasilan TPID Provinsi Aceh dan TPID Kota Banda Aceh menjadi tiga besar TPID Provinsi Terbaik dan TPID Kota IHK Terbaik tahun 2023 untuk Kawasan Sumatera.
Selanjutnya, perkembangan ekonomi yang membaik juga ditopang oleh pembiayaan sektor produktif yang mulai meningkat.
Dari data kredit berdasarkan lokasi bank pelapor, pertumbuhan nilai kredit di sektor Pertanian, Industri Pengolahan dan Perdagangan tumbuh membaik masing-masing sebesar 56,27% (yoy), 19,36% (yoy), dan 8,13% (yoy) pada bulan Mei 2024.