Gubernur Aceh Zaini Abdullah berharap, transportasi kegiatan ekonomi Aceh berjalan baik dan lancar tanpa kegiatan pungli di perbatasan Aceh – Sumatera Utara. Ulah segelintir oknum aparat di lapangan juga diharapkan dapat diatasi segera.
Harapan ini disampaikan Gubernur Zaini kepada Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Gatot Pujo Nugroho disela – sela pertemuan Silaturahmi Nasional di Sentul Internasional Convention Centre (SICC), Bogor, Rabu (15/10/2014).
Gubernur Zaini yang kebetulan duduk berdekatan dengan Gubernur Gatot Pujo Nugroho, mengajak bersama-sama untuk memberantas Pungli di perbatasan, termasuk permasalahan ‘bajing loncat’ yang kerap terjadi.
Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh Murthalamuddin mengutarakan, pembicaraan Gubernur Zaini dengan Gatot berlangsung santai tapi serius, “Keduanya serius membahas hal ini (pungli). Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho juga sudah mendengar hal itu dan akan segera meminta laporan rinci ke bawahannya,” jelas Murthalamuddin, mengutip pernyataan Gubernur Zaini
Dikatakan Murthala, Gubernur Sumut punya sikap yang sama bahwa semua tindakan pelanggaran hukum harus di cegah, apalagi di era seperti sekarang ini, dimana daya saing barang menjadi susah.
Gubernur Zaini, jelas Kabiro Humas, sangat konsisten untuk segera menghentikan aksi pemerasan yang sangat meresahkan dan menggangu roda perekonomian tersebut, termasuk mendukung program Ombusman Aceh dan Ombusman Sumut yaitu memasang nomor telp pengaduan, baliho dan spanduk sepanjang lintas Aceh – Sumut.
Gubernur Zaini dan Gubernur Gatot sangat apresiatif. Dalam waktu dekat, kata Murthala, spanduk dengan nomor telepon pengaduan dan baliho akan dipasang di sepanjang jalan Aceh – Medan mulai perbatasan sampai dekat kota Medan, “Untuk jangka pendek itu cara paling jitu saya kira, namun kita akan membicarakan lebih lanjut untuk mencari solusi komfrehensif termasuk berkoordinasi dengan penegak hukum soal bajing loncat dan aksi pelemparan bus,” kata Gubernur Zaini,