Dalam rangka memperingati 10 tahun Tsunami pada 26 Desember 2014 pemerintah Aceh melalui Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat dan Pemangku kepentingan ( stakeholders ) Aceh dalam PRB (Pengurangan Resiko Bencana) dalam penanggalangan bencana Gempa dan Tsunami di Aceh khususnya kota Banda Aceh dan Aceh Besar.
Salah satu kegiatan yang dicanangkan adalah simulasi gempa dan tsunami yang disertai dengan pembunyian sirene tsunami yang akan dibunyikan secara serentak di enam titik di daerah kota Banda Aceh dan Aceh Besar pada hari Minggu tanggal 26 Oktober 2014 tepat pada pukul 09.45 pagi. Enam titik tersebut adalah daerah gampong Lampulo, Blang Oi, Lam Awe, Khaju, Lhoknga dan di Kantor Gubernur.
“Simulasi ini akan melibatkan 300 peserta dari unsur masyarakat dan dari beberapa sekolah siaga bencana di 6 lokasi tersebut dan 100 peserta dari Aparatur Pemerintahan ( Instansi / Lembaga terkait) baik provinsi Aceh maupun kota Banda Aceh dan Kab. Aceh Besar. Manfaat yang diharapkan dari simulasi yang dilakukan ini tidak hanya akan dirasakan oleh masyarakat setempat, namun juga oleh instansi pemerintah yang terlibat langsung dalam penanggulangan bencana untukmengevaluasi dan memperbaiki prosedur operasi standar yang digunakan sekaligus untuk melakukan ujicoba peralatan sistem peringatan dini ( sirine) yang dimiliki oleh BPBA”ujar Kepala Pelaksana BPBA Said Rasul melalui penanggung jawab kegiatan pengurangan resiko bencana, Kasi Kesiapsiagaan BPBA, Mukhsin Syafi’i.
BPBA menghimbau kepada masyarakat Aceh khususnya warga kota Banda Aceh dan Aceh Besar sekitarnya agar tidak takut dan panik terkait aktivasi sirene ini dan tetap melakukan aktifitas sehari-hari seperti biasanya. BPBA juga berharap dukungan semua warga kota Banda Aceh dan Aceh Besar sekitarnya agar mensosialisasikan kegiatan ini kepada keluarga dan kerabat yang belum mendapatkan informasi ini.