Wabah Nipah: Langkah Pencegahan untuk Menghindari Ancaman Kesehatan

Wabah virus Nipah kembali menjadi sorotan setelah India mengonfirmasi dua orang meninggal dunia setelah positif terinfeksi.

Virus Nipah atau SARS-CoV-2 merupakan penyakit Emerging zoonoses atau penyakit zoonotik yang muncul dan dapat terjadi di mana saja dan dampaknya berpotensi menjadi parah, termasuk ke dalam genus Henipavirus dan famili Paramyxoviridae yang dibawa oleh Kelelawar buah.

Sejak awal ditemukan di Malaysia pada tahun 1999, wabah Nipah telah menjadi salah satu ancaman kesehatan yang paling meresahkan di berbagai belahan dunia.

Kemunculan kasus wabah Nipah dilaporkan sebanyak 700 kasus pada manusia dengan 407 kematian di 5 negara (Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina). Sebagian besar kasus (48% atau 336 kasus) dan kematian (58,5% atau 238 kematian) dilaporkan di Bangladesh.

Dikutip dari situs kementerian Kesehatan RI, pada 4 Januari hingga 13 Februari 2023 di Bangladesh dengan 11 kasus (10 kasus konfirmasi dan 1 probable) dan 8 kematian (CFR: 73%). 1 kasus merupakan kasus kontak erat (dokter yang merawat salah satu kasus) dan 10 kasus memiliki riwayat konsumsi date palm sap (getah kurma.

Kasus terbaru dalam sepekan ini, dilansir dari Hindustan Times, sebanyak enam kasus telah terkonfirmasi di Kerala, negara bagian India. Saat ini Kerala telah meningkatkan tindakan pengendalian untuk membendung wabah mematikan tersebut.

Dewan Penelitian Medis India (ICMR) pada hari Kamis (14/9) waktu setempat telah mengirimkan antibodi yang diminta oleh negara bagian untuk melawan virus tersebut,

Dengan munculnya kasus virus Nipah di India, penting untuk mengenal dan memahami langkah-langkah pencegahan yang krusial untuk melindungi diri dan lingkungan kita dari ancaman kesehatan ini.

Gejala Infeksi dan Penularan
Virus Nipah, memiliki potensi menyebar dengan cepat dan menyebabkan gejala serius hingga kematian pada manusia.

Gejala Seseorang yang terinfeksi virus Nipah akan mengalami gejala yang bervariasi dari tanpa gejala (asimptomatis), infeksi saluran napas akut (ISPA) ringan atau berat hingga infeksi otak (ensefalitis) fatal.

Kenali gejala awal yang muncul saat terinfeksi virus Nipah seperti sakit kepala, nyeri otot, muntah, demam, muntah, sakit tenggorokan, mengantuk, pusing hingga gangguan pernafasan.

Masa inkubasi virus dapat mencapai 45 hari dan waktu timbul gejala umumnya 4-14 hari setelah terpapar virus Nipah. Persentase angka kematian (case fatality rate) karena virus Nipah berkisar 40% hingga 75% tergantung dalam melakukan penyelidikan epidemiologi, surveilans, dan manajemen klinis kasus.
Pencegahan
Wabah Nipah adalah peringatan nyata tentang potensi penularan penyakit dari hewan ke manusia dan pentingnya pencegahan. Berikut beberapa pencegahan yang dapat dilakukan.

Pencegahan Melalui Kontak dengan Hewan Terinfeksi

Hindari kontak langsung dengan hewan liar, terutama dengan kelelawar yang merupakan inang birus Nipah.

Gunakan perlindungan saat berinteraksi dengan hewan, selalu gunakan sarung tangan dan peralatan pelindung saat berinteraksi dengan hewan maupun sesudahnya.

Pencegahan Penularan Manusia ke Manusia
Isolasi pasien yang terinfeksi: Pasien dengan infeksi Nipah harus mendapatkan perawatan medis yang sesuai dan diisolasi dari kontak langsung dengan orang lain.

Disiplin dengan praktik kebersihan, selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir setela berinteraksi dengan pasien suspect (terjangkit) atau barang-barang mereka.

Menjaga kebersihan dan Sanitasi Lingkungan

Makanan dan minuman, pastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi bersih dan matang. Hindari terkontaminasi oleh liur dan lendir hewan yang berpotensi terinfeksi.

Pembersihan lingkungan, bersihkan (disinfeksi) rumah dan lingkungan tempat tinggal secara berkala, terutama permukaan yang sering disentuh.
Edukasi Masyarakat: Pengetahuan adalah kunci. Edukasi masyarakat tentang virus Nipah dan langkah-langkah pencegahan menjadi sangat penting.

Vaksinasi Dukung program kesehatan yang dapat mendeteksi infeksi Nipah dengan cepat seperti melakukan vaksin (meskipun belum ada vaksin yang tersedia untuk umum). Ppenelitian terus dilakukan untuk mengembangkan vaksin yang efektif dan aman.

Pencegahan adalah kunci utama dalam melawan wabah Nipah. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, kita dapat melindungi diri, keluarga dan lingkungan kita dari infeksi dan penularan virus Nipah yang berpotensi mematikan.

Selalu patuhi panduan dari otoritas kesehatan dan organisasi terkait untuk menjaga kesehatan dan lingkungan kita.

Berita Terkait

Berita Terkini

Google ads