Sejumlah lembaga pendukung pasangan Jokowi-JK pada pemilihan presiden 9 Juli 2014 lalu mengeluarkan pernyataan sikap terkait aksi Barisan Penyelamat Pemerintah Aceh (BP2A) yang meminta Gubernur Aceh Zaini Abdullah mundur dari jabatannya.
Lembaga-lembaga tersebut antara lain Jokowi-JK center Aceh, We Love Jokowi Provinsi Aceh, Projo Aceh, Josula Aceh, Barisan Relawan Revolusi Mental, dan Kawan Jokowi Aceh.
Para pendukung Jokowi ini bersama 32 lembaga lainnya menuding BP2A berkeinginan memisahkan duet kepemimpinan Zaini-Muzakir, untuk itu Lembaga yang tergabung dalam koalisi sipil dukung pemerintah damai ini mendesak pemerintah Aceh untuk tetap solid, selain itu mereka meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi pada isu politik pemecah belah yang sedang diupayakan segelintir masyarakat untuk ambisi pribadi semata.
Juru Bicara koalisi sipil dukung pemerintah damai Helmy N Hakim menyatakan pihaknya menyangkan masih ada pihak yang mengeksploitasi masyarakat demi kepentingan politik elit-elit politik baik lokal maupun nasional di provinsi Aceh. Menurutnya Zaini-Muzakir merupakan satu paket pada pilkada 2012 lalu, namun pihaknya justru mempertanyakan kenapa BP2A hanya meminta Zaini yang mengundurkan diri dari jabatannya.
“Kami menilai tuntutan yang meminta Zaini mundur tidak rasional, menolak realitas dan tendensius”lanjutnya.
Helmi menambahkan Aksi-aksi sepihak yang mengatasnamakan rakyat itu justru meresahkan masyarakat, “Aceh butuh kstabilan politik, oleh karena itu Koalisi ini mendukung duet Zikir untuk menyelesaikan tugasnya selama 5 tahun sesuai amanah konstitusi”pungkasnya.