Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar mengajak semua elemen rakyat Aceh untuk bersatu dan bersama-sama memberikan kontribusi bagi pencapaian visi dan misi Pemerintah Aceh. Wali juga menyeru kepada seluruh unsur Partai Aceh (PA) dan Komite Peralihan Aceh (KPA) untuk terus bersinergi dan saling memperkuat dalam upaya mengisi pembangunan Aceh.
Hal ini disampaikan Wali Nanggroe Aceh dalam pertemuan silaturrahmi dengan jajaran KPA dan mantan kombatan GAM eks Tripoli, di Meuligoe Gubernur Aceh, Banda Aceh, Sabtu (30/8/2014).
“Semua kita wajib fokus memikirkan rakyat Aceh, sesuai dengan visi dan misi kita bersama. Kita wajib mensejahterakan rakyat Aceh dan menjaga martabat perjuangan,” kata Wali Nanggroe.
Wali juga mengajak untuk mewaspadai isu-isu provokatif yang dapat memicu kekisruhan. “ini harus dihindari, kita harus berfikir jernih sehingga jika upaya adu domba di Aceh untuk memicu kekisruhan dapat kita bendung bersama-sama,” terangnya.
Sebelum menuju Meuligoe Gubernur Aceh, para pimpinan KPA terlebih dahulu sawon ke mess Wali Nanggroe Aceh. Di antaranya yang datang ke mess wali tampak ada Kamaruddin Abubakar (Abu Razak), dan Teungku Ni, keduanya adalah unsur pimpinan PA/KPA. Ketua Umum Komite Peralihan Aceh, Muzakir Manaf, juga datang ke mess wali.
Bahkan, Muzakir Manaf yang akrab disapa Mualem berada dalam satu mobil dengan Wali Nanggroe Malik Mahmud saat mendatangi Meuligoe, yang kemudian disambut langsung oleh Gubernur Aceh Zaini Abdullah, yang juga adalah elit Partai Aceh. Pertemuan berlangsung sangat bersahaja dan penuh keakraban dan berdiskusi berbagai hal menyangkut kepentingan rakyat Aceh.
Dalam kesempatan itu, para mantan GAM eks Tripoli tersebut juga menegaskan komitmennya untuk bahu membahu memberikan kontribusi nyata untuk kegemilangan dan kemakmuran Aceh dimasa mendatang.