Dalam rangka pengembangan bisnis dan pengembangan peluang usaha pada Badan Layanan Umum Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Pusat Pengembangan Bisnis UIN Ar-Raniry menggelar workshop pembinaan dan pengembangan BLU, kegiatan tersebut berlangsung 24-25 November 2022 di Aula Gedung Rektorat kampus setempat.
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr Mujiburrahman, MAg saat menyampaikan Arah Kebijakan Pengembangan BLU UIN Ar-Raniry pada workshop tersebut, Jumat (25/11/2022) mengatakan, bahwa dalam undang-undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dengan tujuan agar layanan yang diberikan kepada masyarakat dapat ditingkatkan, serta peningkatan mutu pendidikan itu sendiri.
“UIN Ar-Raniry sejak 5 September 2011 telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan dengan status BLU Penuh, dengan keputusan tersebut UIN Ar-Raniry telah menerapkan pengelolaan keuangan berbasis badan layanan umum. Pasal 195 ayat 1 PMK 129/2020 memberi kewenangan kepada BLU untuk memiliki unit usaha dalam mengembangkan usahanya dalam rangka peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, implementasi lebih lanjut pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, BLU diperkuat dengan Peraturan Menteri Agama nomor 31 tahun 2021 tentang pengembangan bisnis, oleh BLU UIN Ar-Raniry secara teknis diatur melalui Kepetusan Rektor nomor 25 tahun 2022 tentang Pusat Pengembangan Bisnis UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Rektor menyebut, paradigma penerapan tersebut antara lain persyaratan subtantif, ini merupakan layanan yang diberikan kepada masyarakat. Dalam konteks UIN Ar-Raniry akan mengembangkan layanan baru di masa mendatang, salah satunya sertifikasi halal dimana beberapa waktu yang lalu telah dilakukan kerja sama antara UIN Ar-Raniry dengan BPJPH Kemenag RI, selain itu juga akan dirancang kampus Ar-Raniry sebagai wisata edukasi.
“Selanjutnya, secara teknis ada beberapa hal yang perlu disiapkan, termasuk SDM dan tenaga professional lainnya, yang ingin kita capai adalah peningkatan mutu pendidikan dan pelayanan yang baik, serta meningkatkan kesejahteraan lembaga dan sivitas akademika,” kata Rektor Mujib.
Sementara itu, Wakil Rektor bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, Dr Khairuddin, MAg dalam materinya mengatakan bahwa keadaan BLU UIN Ar-Raniry hingga saat ini sedang tidak baik-baik saja, yang disebabkan oleh beberapa faktor. Padahal lanjut Khairuddin, UIN Ar-Raniry memiliki beberapa aset, di antaranya wisma, klinik kesehatan, percetakan, kantin induk dan juga ada disetiap fakultas, laboratorium, auditorium, ruang meeting, lapangan dan fasilitas olahraga, sport center, PAUD, tempat penitipan anak, bus, dan lain-lain.
Khairuddin menyebutkan, dari sejumlah aset tersebut, ada empat potensi besar untuk pendapatan BLU UIN Ar-Raniry, pertama bidang akademik seperti PAUD, laboratorium dan pusat studi atau pusat kajian. Kedua, bidang non akademik seperti wisma, percetakan, kantin, auditorium dan pusat studi halal. Ketiga, bidang kesehatan juga tersedia klinik, dan keempat bidang kepakaran atau bidang keahlioan dosen.
“Untuk itu, kami menekankan bahwa pentingnya dilakukan workshop ini dalam rangka melakukan analisis potensi dari aset masing-masing fakultas dan unit, melakukan promosi terhadap petensi dari penggunaan aset dan selanjutnya memaksimalkan penggunaan aset UIN Ar-Raniry dalam setiap kegiatan, sehingga dapat menggenjot BLU UIN Ar-Raniry di masa mendatang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Bisnis UIN Ar-Raniry, Umar Bin Abdul Aziz, MA mengatakan bahwa workshop tersebut dilaksanakan untuk memfasilitasi civitas akademika UIN Ar-Raniry dalam memahami dengan baik keberadaan pusat pengembangan bisnis dan peluang pengembangan usaha di kampus.
“Selama dua hari ini akan dibahas mekanisme dan dasar hukumnya dan melakukan pemetaan terhadap peluang bisnis dengan sejumlah aset yang telah ada, serta nantinya akan melahirkan draft pengusulan jenis-jenis usaha baru di Lingkungan UIN Ar-Raniry,” ujarnya.
Untuk itu, tim pusat bisnis UIN Ar-Raniry menghadirkan para pakar untuk menjadi narasumber pada workshop tersebut, antara lain Anisah Alfada, Kasie PPK BLU II-B Direktorat PPK BLU Kementerian Keuangan RI, Mukhlis, Pelaksana PPK BLU II-B dan Rizki Amalia Decyntasari, Analis Perbendaharaan Negara Ahli Muda pada Direktorat PPK BLU Kemenkeu RI.
Ditambahkan, ketiga narasumber tersebut menyampaikan beberapa materi, antara lain Potret BLU UIN Ar-Raniry dalam Pandangan Dit, PPK BLU (tindak lanjut hasil monev dan pembenahan), Pembinaan dan Pengembangan BLU UIN Ar-Raniry. Selain itu Rektor UIN Ar-Raniry Prof Dr Mujiburrahman, MAg menyampaikan Arah Kebijakan Pengembangan BLU UIN Ar-Raniry, serta Warek II menyampaikan materi Peran Fakultas dan UPT dalam mengoptimalkan pendapatan BLU.