Tim penertiban Pemerintah Kota Banda Aceh yang dipimpin oleh asisten administrasi umum M Nurdin akan terus fokus melakukan penertiban terhadap Para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menjadikan ruang milik publik seperti trotoar dan badan jalan sebagai lokasi untuk menggelar dagangan mereka.
Tim yang terdiri dari petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan unsur SKPD lainnya dengan dibantu oleh aparat TNI dan Polri ini, pada Jumat (8/8) sejak sore hingga malam kembali melakukan pemantauan di sejumlah lokasi yang selama ini menjadi titik konsentrasi para PKL seperti di jalan Muhammad Jam dan jalan Diponegoro. Bahkan sekitar pukul 21.30 Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Djamal SE juga terlihat berada di tengah-tengah tim penertiban.
Asisten Administrasi Umum Setda Kota Banda Aceh M Nurdin S.Sos yang didampingi Kabag Humas Drs Marwan mengatakan sejak sore hingga malam kemarin tim penertiban Pemko Banda Aceh terus melakukan pemantauan di sejumlah lokasi yang selama ini menjadi titik konsentrasi para PKL.
Namun karena memang telah disosialisasikan sebelumnya dan telah ada petugas Satpol PP yang ditempatkan di lokasi, tim penertiban yang turun tidak menemukan adanya pedagang yang menggelar dagangan mereka di atas badan jalan seperti hari-hari sebelumnya.
“Kita mengapresiasi dan berterima kasih kepada para pedagang yang telah mematuhi himbauan yang kita keluarkan agar tidak berjualan di trotoar dan badan jalan. Mudah-mudahan kondisi seperti ini dapat terus dipelihara meskipun tidak ada petugas yang kita ditempatkan disana,” kata M Nurdin.
Ditambahkannya, ke depan tim penertiban yang dipimpinnya akan terus melakukan pemantauan dan penertiban sampai tidak ada lagi trotoar dan badan jalan di Kota Banda Aceh yang digunakan oleh pedagang untuk berjualan. Hal ini semata-mata dilakukan untuk mengembalikan ruang milik publik pada fungsi sebenarnya dan dapat digunakan oleh masyarakat pengguna jalan dan pejalan kaki.
