Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Dr H Iqbal SAg MAg mengatakan sebanyak 1.988 Calon Jamaah Haji (CJH) Aceh akan berangkat ke Tanah Suci pada musim haji tahun 1443 H/2022M.
Berdasarkan jadwal pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji Embarkasi Aceh dari Kementerian Agama RI, CJH Aceh akan diberangkatkan dalam enam kelompok terbang (kloter), dengan rincian lima kloter full jamaah Aceh dan satu kloter bergabung dengan jamaah asal Sumatera Utara, Medan.
Dikatakan Iqbal, Kloter 1 akan terbang dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, menuju Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah, Arab Saudi, pada Rabu (15/6) mendatang.
“Jamaah haji kloter pertama embarkasi kita akan masuk asrama pada tanggal 14 Juni 2022 pukul 08.00 WIB dan berangkat pada tanggal 15 Juni 2022 pukul 01.25 WIB,” ujar Iqbal.
Setelah itu, disusul oleh jamaah kloter 2 sampai 5 secara berturut-turut pada tanggal 16 hingga 19 Juni 2022.
Sementara jamaah kloter 6 yang berangkat bersama CJH Sumatera Utara akan masuk asrama pada 20 Juni 2022 dan bertolak ke Tanah Suci pada 21 Juni 2022.
“Sebelumnya diinformasikan, Jemaah kloter 6 ini masuk asrama pukul 08.00 WIB, dan terbang pada esoknya pukul 07.30 WIB, namun kemudian direvisi masuk asrama pada hari yang sama pukul 10.00 WIB dan terbang pada 21 Juni 2022 pada pukul 10.00 WIB,” jelasnya.
Sementara untuk kepulangan, jamaah haji Kloter 1 Embarkasi Aceh dijadwalkan tiba di Tanah Air pada 26 Juli 2022 sekitar pukul 19.30 WIB.
Setelah itu diiikuti oleh jamaah haji kloter 2 hingga 6 pada tanggal 27 Juli hingga 1 Agustus 2022.
Untuk kloter 1, 3, 4, dan kloter 5, CJH yang berangkat setiap kloter sebanyak 387 orang bersama enam pendamping, sehingga totalnya menjadi 393 orang, Katanya.
Adapun enam pendamping untuk masing-masing kloter terdiri atas Tim Pembimbing Haji Indonesia (TPHI) atau sering disebut ketua kloter satu orang, Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) satu orang, serta Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dan Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) masing-masing dua orang.
Sedangkan untuk kloter 4, CJH yang berangkat sebanyak 388 orang.
“Jamaah akan didampingi oleh TPHI satu orang, TPIHI satu orang, TKHI dua orang, dan TPHD satu orang dan CJH Aceh kloter 6 yang bergabung dengan jamaah Sumatera Utara akan didampingi oleh satu orang TPHD,” katanya.
Iqbal menyebutkan, jamaah haji Aceh yang akan berangkat pada kloter pertama berasal dari Banda Aceh 187 orang, Sabang 19 orang, Aceh Besar 70 orang, Pidie Jaya 54 orang, dan Aceh Utara 57 orang.
Kloter 2, lanjutnya, terdiri atas CJH Banda Aceh 69 orang, Bireuen 117 orang, Bener Meriah 55 orang, Aceh Tengah 59 orang, Gayo Lues 30 orang, dan Aceh Tenggara 58 orang.
Adapun CJH Aceh yang tergabung dalam kloter 3 meliputi jamaah Aceh Besar 42 orang, Pidie 153 orang, Aceh Timur 104 orang, dan Langsa 88 orang.
Selanjutnya, kloter 4 Embarkasi Aceh akan diisi oleh jamaah Lhokseumawe sebanyak 130 orang, Aceh Utara 208 orang, dan Aceh Tamiang 49 orang.
Sementara itu, 387 jamaah haji Aceh yang akan berangkat pada kloter 5 adalah CJH dari Aceh Besar 109 orang, Aceh Jaya 41 orang, Aceh Barat 70 orang, Nagan Raya 35 orang, Aceh Barat Daya (Abdya) 23 orang, Aceh Selatan 54 orang, Subulussalam 17 orang, Aceh Singkil 16 orang, dan Simeulue 22 orang.
“Sedangkan 58 CJH Aceh yang masuk dalam kloter 6 berasal dari Banda Aceh sebanyak 57 orang ditambah satu orang TPHD,” kata Iqbal.
Iqbal mengharapkan Calon Jemaah Haji mempersiapkan diri sebaik mungkin, dengan menjaga kesehatan dan manasik dengan serius.
Persiapan yang kita lakukan antara lain pelantikan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh pada 18 Mei 2022, bimbingan teknis (bimtek) kepada petugas kloter, dan koodinasi dengan lintas instansi tentang kesiapan masing-masing pihaknya.
Menurut Iqbal, kegiatan ini yaitu persiapan dokumen CJH, penyusunan kloter, pembentukan panitia pembantu di asrama haji, pendistribusian dan pembagian koper kepada jamaah, persiapan pramanifes bagi CJH di daerah, dan pelaksanaan manasik haji di kabupaten/kota.
“Kita terus melakukan berbagai persiapan yang dibutuhkan demi suksesnya penyelenggaraan ibadah haji pada tahun ini, dan tentunya berbeda dikarenakan dilaksanakan masih dalam suasana pandemic,” ucap Iqbal.
Kita bersyukur, tahun ini Pemerintah Arab Saudi mengizinkan jemaah untuk berhaji, pasca 2 tahun pembatalan pemberangkatan akibat pandemi Covid-19. “Meskipun ada pembatasan usia maksimal 65 tahun, kita berdoa dan berharap tahun depan seluruh jemaah haji Indonesia dan Aceh dapat berangkat 100 persen, tanpa batasan usia,” katanya.