Rektor Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Samsul Rizal mengatakan nama Unsyiah masih melekat di hati masyarakat Aceh dan tidak ada satu pun pemimpin yang berkeinginan mengubah nama universitas kebanggaan penduduk di provinsi itu.
“Tidak ada satu pun yang ingin mengubah nama Unsyiah. Diskusi ini digelar hanya untuk meluruskan sejarah serta mendengar pendapat berbagai pihak tentang nama dari universitas ‘jantong hate’ rakyat Aceh ini,” kata Rektor di Banda Aceh, Kamis.
Karena itu, rektor menjelaskan hasil diskusi itu akan menjadi pedoman bagi semua untuk membuat keputusan, tentang perlu tidaknya Unsyiah melakukan penggantian nama.
Diskusi itu untuk meluruskan sejarah serta asal muasal nama Universitas Syiah Kuala. Karena dari berbagai laporan, menyebutkan kata “Syi’ah” di dalam nama Universitas Syiah Kuala sering dipelesetkan dengan aliran “Syi’ah” yaitu salah satu aliran dianggap sesat dalam agama Islam.
“Bahkan, informasi itu beredar tidak hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri,” katanya menambahkan.
Dari puluhan peserta diskusi tidak menyetujui nama Unsyiah diganti. Nama yang sudah melekat di benak rakyat Aceh ini sulit untuk ditukar dengan yang lain.
Tapi, para peserta diskusi itu juga berpendapat bahwa Unsyiah hanya perlu melakukan sosialisasi lebih intensif ke pihak luar untuk memberi pemahaman bahwa nama tersebut tidak terhubung dengan aliran “Syi’ah”.
Dalam diskusi itu, Pembantu Rektor IV Unsyiah Nazamuddin juga memaparkan kemungkinan interpretasi SK Presiden RI Nomor 161/1962 tentang pengesahan pendirian Universitas Syiah Kuala di Kutaraja.
Dalam SK tersebut tertulis “Universitas Syah Kuala”. Namun, pembacaan dalam SK tersebut tetap “Siah Kuala”, karena dengan sistem ejaan yang berlaku saat itu.
Sementara itu, ahli sejarah Unsyiah Teuku Abdullah Sulaiman berpendapat bahwa kosa kata Syiah sudah sering dipakai pada masa kerajaan. Sayangnya, kata-kata tersebut tidak populer di zaman modern ini.
Kata Syiah bukan berarti Syi’ah. Syiah bukanlah nama sebuah aliran sesat. Syiah disadur dari bahasa Arab yaitu Syeikh. Jadi, tugas seluruh keluarga besar Unsyiah untuk mempopulerkan istilah itu, kata dia menjelaskan.
Ketua Majelis Pendidikan Aceh, Warul Walidin berpendapat bahwa Unsyiah tidak perlu dirubah karena nama tersebut memiliki latarbelakang sejarah sangat kental. Dan kata Syiah pada nama Syiah Kuala tidak ada konotasi sama sekali dengan aliran Syi’ah. (antaraaceh)