Kabupaten Aceh Tamiang adalah salah satu dari 13 daerah pemekaran di Indonesia yang pemekarannya dinilai sukses oleh Kementerian Dalam Negeri RI.
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah selaku Inspektur Upacara, pada peringatan Hari Jadi ke-20 Kabupaten Aceh Tamiang, di lapangan upacara Setdakab Aceh Tamiang, Senin (11/4/2022) di Karang Baru.
“Terbukti, sejak menjadi daerah otonom, kabupaten ini terus berkembang. Menurut penilaian Kementerian Dalam Negeri, dari 57 daerah pemekaran baru periode 1999-2010, hanya 13 daerah yang pemekarannya dianggap berhasil. Kabupaten Aceh Tamiang adalah salah satunya,” ujar Gubernur.
Oleh karena itu, Gubernur berpesan kepada seluruh aparatur dan masyarakat di Aceh Tamiang untuk selalu bahu membahu bekerja lebih baik lagi, agar prestasi ini bisa dipertahankan bahkan terus ditingkatkan.
“Prestasi ini harus lebih ditingkatkan lagi melalui kerjasama yang harmonis antar seluruh elemen masyarakat. Kerjasama yang baik antar semua pihak, bukan hanya membuat Bumi Mude Sedie semakin maju, serta mampu mempertahankan identitasnya sebagai ujung tombak Aceh di wilayah perbatasan. Untuk itu, partisipasi masyarakat mendukung pembangunan Aceh Tamiang sangatlah diharapkan,” kata Nova.
Gubernur mengungkapkan, sama seperti daerah lain di Indonesia, Kabupaten Aceh Tamiang juga mengalami tekanan akibat badai Covid-19. Namun dengan upaya terukur dari Pemda, sebaran Covid-19 berhasil ditekan.
“Gerak cepat Pemerintah daerah membuat ancaman Covid-19 mulai mereda. Bahkan pada awal April 2022, Aceh Taming nihil kasus Covid-19. Daerah ini juga cukup tanggap dalam menjalankan kebijakan vaksinasi kepada masyarakatnya. Hingga awal April 2022, tercatat 85,5 persen warga Aceh Tamiang sudah menerima vaksin pertama, dan 74,1 persen telah menerima vaksin kedua,” ungkap Nova.
Gubernur mengungkapkan, persentase ini tergolong tinggi untuk wilayah Aceh. Untuk itu, Gubernur mengimbau agar persentase ini juga berjalan untuk vaksin booster sehingga upaya menghalau Covid-19 semakin menguat.
“Dengan demikian, sektor-sektor ekonomi yang sempat terusik, dapat kembali berjalan normal. Sebagai Pimpinan Pemerintah Aceh, saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, baik itu aparatur Pemerintah, tenaga medis, TNI/Polri, PKK dan para relawan yang telah mendukung suksesnya program vaksinasi di daerah ini. Kerjasama seperti ini hendaknya dapat ditingkatkan agar Aceh Tamiang semakin maju dan berkembang,” imbuh Nova.
Gubernur menambahkan, selain di bidang vaksinasi Covid-19, berbagai prestasi lainnya telah banyak didapatkan daerah ini. Misalnya dalam hal Tata Kelola Pemerintahan, secara berturut-turut Kabupaten Aceh Tamiang delapan kali mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian. Begitu juga dalam hal Penyelenggaraan Pemerintahan Berbasis Elektronik, Kabupaten Aceh Tamiang menjadi yang terbaik di Aceh.
Selanjutnya, dari aspek Kepatuhan Penerapan Standar Pelayanan Publik, Aceh Tamiang mendapat Penghargaan Penilaian Kepatuhan Standar Pelayanan Publik Tahun 2021 kategori Zona Hijau dari Ombudsman RI. Hal ini menjadi indikator, pelayanan publik di daerah ini semakin baik.
Nova menambahkan, Aceh Tamiang memiliki posisi sangat strategis di Aceh, selain karena letaknya yang berbatasan langsung dengan Provinsi tetangga Sumatera Utara, Tamiang juga memiliki keunikan dan potensi sumber daya alam yang cukup kaya. Antara lain, terkait kemajemukan masyarakatnya yang membuat Aceh Tamiang sangat kaya dengan keanekaragaman budaya.
“Kondisi ini tentu menghadirkan dinamika tersendiri bagi Pemerintahan di Kabupaten Aceh Tamiang. Oleh karena itu, para pejabat di daerah ini harus bisa memimpin secara bijaksana, adil dan amanah, dengan menjadikan kemajemukan ini sebagai modal penting dalam pembangunan,” pesan Gubernur.
Selain keberagaman, sambung Nova, potensi kekayaan alam Aceh Tamiang juga menjadi andalan bagi Aceh. Wilayah ini merupakan salah satu basis perkebunan dan pertanian dengan berbagai komoditi bernilai ekonomi tinggi, seperti kelapa sawit, karet, kakao, jagung, serta berbagai komoditi lainnya.
“Tak hanya itu, sektor perikanan dan peternakan juga merupakan sektor utama wilayah ini. Di sektor tambang, Aceh Tamiang memiliki pusat produksi minyak yang telah eksis sejak puluhan tahun silam. Semua ini merupakan penunjang utama bagi Pendapatan Asli Daerah, terutama setelah lahirnya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Tamiang yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Timur,” imbuh Nova.
Jangan Puas akan Prestasi, Segera Antisipasi Potensi Hambatan dan Gangguan Tak semata menyampaikan puja-puji akan sejumlah prestasi yang sukses digapai Aceh Tamiang, dalam amanatnya Gubernur juga mengingatkan Pemkab Aceh Tamiang agar tidak berpuas diri dan selalu mengantisipasi potensi hambatan dan gangguan.
Beberapa potensi gangguan yang disampaikan gubernur di antaranya ancaman banjir yang kerap terjadi dan hingga saat ini masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama. Selanjutnya, upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat juga menjadi tugas bersama. Begitu juga dengan peningkatan mutu pendidikan, kualitas kesehatan masyarakat, dan juga upaya meningkatkan pendapatan daerah.
Selain itu, Gubernur juga mengingatkan ancaman stunting yang masih tinggi. Stunting menjadi salah satu hal yang harus ditangani agar SDM Aceh Tamiang lebih berkualitas. “Masalah stunting ini tidak boleh kita sepelekan karena menyangkut masa depan bangsa. Untuk itu Tim Percepatan Penurunan Stunting Aceh Tamiang harus bekerja keras menjalankan program yang sudah ditetapkan. Kita berharap Aceh Tamiang dapat berkontribusi menurunkan angka stunting di Aceh,” kata Nova.
Untuk menjalankan semua misi perbaikan tersebut, Gubernur mengingatkan para pemangku kebijakan selalu optimis dapat mengatasi tantangan dan hambatan itu.
“Kita harus yakin, hari esok akan lebih baik, karena kita percaya Firman Allah SWT: “inna maal ’usri yusra.” Sesungguhnya sesudah kesulitan pasti ada kemudahan. Karena itu, sekali lagi saya ingatkan, kerjasama antar pihak harus kita perkuat,” ujar Nova mengingatkan.
Dalam amanatnya, Gubernur juga mengingatkan, bahwa sama seperti yang akan terjadi di Pemerintahan Aceh, Pemkab dan Pemko lainnya di Aceh, masa kepemimpinan Pemerintahan Aceh Tamiang yang sekarang akan berakhir beberapa bulan ke depan. Selama hampir dua tahun setelah itu, daerah ini akan dipimpin pejabat sementara Bupati.
“Dalam situasi seperti itu, gerak pembangunan daerah tidak boleh menurun. Kinerja eksekutif dan legislatif tetap harus diperkuat guna menjalankan dan mengawasi pembangunan daerah. Sebab saya percaya, Aceh Tamiang punya potensi besar untuk menjadi daerah maju. Kemajuan daerah ini tentunya akan memberi efek positif bagi kemajuan Aceh pada umumnya,” ujar Nova.
“Atas nama Pemerintah Aceh, saya mengucapkan Selamat Hari Jadi Kabupaten Aceh Tamiang yang ke 20, kepada Bupati, Forkopimda, Jajaran Pemerintahan, serta seluruh elemen masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang. Mari kita jadikan peringatan Hari Jadi ini sebagai momen pengingat, bahwa setiap capaian pembangunan adalah hasil perjuangan bersama, antara Pemerintah dan segenap komponen masyarakat,” ujar Nova berpesan.
Usai upacara, Gubernur didampingi Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tamiang menyerahkan bantuan Rumah Dhuafa kepada Supriyanto dari Gampong Sriwijaya, Irwansyah dari Gampong Tanjung Seumatoh, Irwansyah dari Matang Seuping.