Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar event Islamic Fashion Festival (IFF) pada tahun 2022.
Perhelatan Fashion ini disemarakkan dengan pameran koleksi pakaian dari beberapa brand lokal ternama Aceh seperti, Kaka Alfarisi Style, Aysemode, WRD, BOZ dan Get A.
Tak hanya menjadi ajang eksistensi para fashion designer lokal, tapi juga menjadi ajang kompetisi & unjuk kebolehan para generasi muda lainnya dalam bidang fashion model & fashion design. Dalam misinya untuk mendukung perkembangan industri fashion Aceh, IFF 2022 juga menghadirkan kompetisi Designer dan Modeling.
Kompetesi ini menyeleksi para desainer dan model dari berbagai kalangan, untuk bisa berkesempatan tampil dan memamerkan karyanya di panggung IFF 2022.
Setidaknya Sebanyak 10 desainer Aceh berkompetisi dalam Islamic Fashion Festival (IFF) bertema “Aceh Diversity” itu. Kesepuluh desainer ini menampilkan karyanya untuk dilombakan dengan mengaplikasikan kain motif khas Aceh.
Kepala Bidang sejarah dan nilai budaya Evi Mayasari menjelaskan tema yang diusung oleh IFF adalah “Aceh Diversity”, yang memiliki arti “Keberagaman Aceh”. Tema ini dilatarbelakangi oleh gambaran keberagaman pada ragam kebudayaan Aceh yang mencakup keragaman motif/ragam hias, nilai-nilai adat, hingga pada karakter dan gaya hidup masyarakatnya.
Ajang tahunan dari Disbudpar ini diadakan dengan tujuan untuk membantu mengembangkan industri fashion di Aceh. Selaras dengan tujuan ini, IFF juga akan mengadakan virtual bazar, yang akan diselenggarakan sepanjang bulan puasa hingga menjelang lebaran.
Virtual bazar ini diharapkan dapat mendongkrak industri fashion di Aceh dalam rangka memulihkan perekonomian daerah. Virtual bazar IFF nantinya tidak hanya akan mewadahi industri pakaian saja, namun juga aksesoris penunjang pakaian seperti tas, kerudung, dan sejenisnya.
Adapun rangkaian acara dalam IFF tersebut antara lain Aceh Designer Fashion Show, Fashion Model Competition, Fashion Design Competition, Bazaar online selama satu bulan yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.
Tujuan kegiatan tersebut untuk memperluas jaringan pemasaran para desainer, pemilik label pakaian, dan pengusaha konveksi di Aceh dengan mempertemukan mereka dengan para penjual-penjual busana, yang berperan sebagai distributor pakaian serta dengan para pembeli secara online.