Kenaikan harga daging ayam ras dan telur ayam berdampak pada terjadinya inflasi sebesar 0,40 persen di kota Banda Aceh pada bulan Juni 2014.
Hal demikian diungkapkan Plh kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Azhar Yatim pada konfrensi pers berita resmi statistik di kantor BPS Aceh, Selasa (01/07/2014).
Azhar mengatakan kota pemantau inflasi lainnya yaitu kota Lhokseumawe dan kota Meulaboh juga mengalami inflasi masing-masing 0,17 pesen dan 0,20 persen. Sehingga secara agregat untuk provinsi Aceh pada bulan Juni 2014 terjadi inflasi sebesar 0,27 persen.
Azhar menjelaskan beberapa komoditas yang memberikan andil terhadap terjadinya inflasi antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, dan ikan kembung. Ia menyebutkan dari 115 jenis barang dan jasa yang mengalami perubahan harga pada bulan Juni 2013, 73 jenis barang dan jasa menunjukkan kenaikan harga dan 42 jenis barang dan jasa menunjukkan penurunan harga.
“Sementara untuk beberapa komoditas mengalami penurunan harga antara lain udang basah, cabai merah dan besi beton”lanjutnya.
Azhar menambahkan inflasi yang terjadi di kota Banda Aceh sendiri pada umumnya disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok bahan makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan andil sebesar 1,84 persen.
Azhar mengatakan laju inflasi tahun kalender sampai dengan bulan Juni 2014 untuk kota Banda Aceh sebesar 1,98 persen, kota Lhokseumawe sebesar 2,07 persen, Meulaboh 1,19 persen dan provinsi Aceh 1,75 persen. Sedangkan untuk inflasi year on year untuk kota Banda Aceh sebsar 5,33 persen, kota Lhokseumawe sebesar 5,26 persen, Meulaboh 5,76 persen dan Aceh 5,45 persen.